Workshop Diseminasi Analisis Ekonomi Digitalisasi Sistem Pengelolaan Program Imunisasi SMILE
Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara Elektronik (SMILE) merupakan tonggak bersejarah dalam upaya meningkatkan efisiensi program imunisasi di Indonesia. Sebagai kolaborasi antara Kementerian Kesehatan RI dan United Nations Development Programme (UNDP), SMILE dirancang sebagai solusi revolusioner untuk memastikan ketersediaan vaksin secara tepat waktu di seluruh negeri. Langkah monumental ini dimulai dengan peluncuran dan uji coba SMILE pada tahun 2018, yang menjadi landasan kuat untuk perjalanan panjang SMILE dalam mendukung program imunisasi.
Tanggal
06 September 2023
Kata Kunci
pendampingan lansia, layanan lansia di komunitas
Lokasi
Yogyakarta
Tipe
Berita
Penulis
SurveyMETER, Yayasan Karinakas
Share Artikel:
Laporan Studi Kesehatan dan Layanan Lanjut Usia di DIY
SurveyMETER mendukung Yayasan Karinakas dalam melakukan studi dengan metode kuantitatif-kualitatif yang melibatkan penduduk setempat untuk pendataan situasi dan kondisi penduduk lanjut usia. Studi ini dilakukan di dua desa pilot Program Pendampingan Lansia, Desa Karangasem Kabupaten Gunung Kidul dan Desa Girikerto Kabupaten Sleman, pada Agustus sampai Desember 2022. Penduduk lanjut usia yang didata terdiri dari 1.294 perempuan dan 1.078 laki-laki, dengan komposisi dominan ada di usia 60-69 tahun.
Sebagian besar penduduk lanjut usia tinggal bersama anggota keluarganya, meski ada 222 penduduk lanjut usia yang tinggal sendiri. Proporsi pendapatan rumah tangga lanjut usia pun cukup memprihatinkan, 48,3% diantaranya mempunyai pendapatan rata-rata kurang dari 1 juta rupiah per bulan. Artinya, 42 dari 100 rumah tangga lanjut usia mengaku membutuhkan program bantuan sosial dan ekonomi, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan lain-lain.
Kondisi perekonomian rumah tangga ini berkelindan dengan tingkat ketergantungan yang membuat lanjut usia kian rentan. Di kedua desa pilot, satu dari tiga belas lanjut usia membutuhkan perawatan jangka panjang (PJP), seiring kemerosotan fisik yang mensyaratkan bantuan mobilitas, terapi, kontak sosial, dan kebutuhan sehari-hari. Namun, studi ini memaparkan kondisi sebaliknya, sebagian besar pemberi rawat belum membekali diri dengan perawatan jangka panjang lanjut usia. Semisal, sebagian besar anggota keluarga masih kesulitan berkomunikasi dengan lanjut usia yang mempunyai masalah komunikasi/kognitif. Selain itu, meski satu dari lima lanjut usia membutuhkan bantuan untuk mandi, makan, berpakaian sampai ke toilet, pemberi rawat justru belum mempunyai keterampilan mumpuni untuk ini. Ditambah lagi, jumlah lanjut usia mendapat layanan kunjungan rumah juga masih sangat memprihatinkan. Di Desa Girikerto, hanya ada tiga dari 1.252 lanjut usia menerima layanan kunjungan-rumah. Sementara di Desa Karangasem, dari 1.117 lanjut usia, tidak satupun menerima layanan serupa. Oleh sebab itu, studi ini merekomendasikan satu layanan terintegrasi untuk perawatan jangka panjang bagi lanjut usia yang secara sosial ekonomi rentan dan tergantung.
SurveyMETER sebagai pelaksana teknis studi yang bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data dan menyusun laporan analisis terkait hasil temuan studi. Berikut tautan untuk mengunduh laporan studi ini.
Laporan Analisis_Studi Lansia_Karinakas_final_r.pdf
Tanggal
05 September 2023
Kata Kunci
Studi Anak Stunting-Kerdil, Penanganan Stunting, 8 aksi konvergensi
Lokasi
SurveyMETER
Tipe
Berita
Penulis
Ni Wayan Suriastini, Endra Dwi Mulyanto, Hendy Puspitha Prismasari, Danang Prasetya, Cici Permata Rusadi
Share Artikel:
Laporan Studi Dukungan Keluarga dengan Anak Usia 0-36 Bulan Tahun 2022
Tahun 2019, dalam upaya penanganan stunting Pemerintah Indonesia meluncurkan strategi percepatan penurunan stunting dengan 8 aksi konvergensi yakni analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perwali/perbup tentang peran desa/kelurahan, pembinaan KPM, sistem manajemen data, pengukuran & publikasi stunting, dan reviu kinerja tahunan. Dengan delapan aksi tersebut menjelaskan bahwa ada tiga pilar Stranas Stunting yang akan diperkuat dengan aksi konvergensi yaitu Pusat, Daerah, dan Desa/Kelurahan. Pada tahun 2021 pemerintah menetapkan 360 Kabupaten/Kota sebagai lokus intervensi.
Di sisi lain Bank Dunia, sejak tahun 2017, telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam merancang dan mengimplementasikan kebijakan dan program gizi melalui dukungan untuk memperkuat respon multisektoral terhadap layanan dan Analisis Penasihat Program Gizi (Nutrition PASA). PASA bertujuan untuk menginformasikan kebijakan dan program dalam merespon masalah gizi dan memperkuat kapasitas pemerintah Indonesia untuk mengatasi kekurangan gizi melalui pendekatan multisektoral. PASA memberikan bantuan teknis lintas sektoral dan analisis yang kuat sebagai upaya bagi pemerintah Indonesia untuk mencegah dan mengurangi stunting.
Sejak diluncurkan, PASA telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam penyusunan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (Stranas Stunting) menggunakan pendekatan konvergensi multisektoral untuk mencegah stunting dan mempercepat pengurangan stunting secara nasional. Stranas Stunting melibatkan berbagai Kementerian dan hampir US$4 miliar per tahun investasi dalam negeri Pemerintah Indonesia untuk intervensi khusus gizi.
Berdasarkan data Monitoring Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi menunjukkan, tahun 2020 prevalensi stunting nasional mencapai 10,9 persen dan kasus di Provinsi Jawa Tengah 13,1 persen. Sedangkan, tahun 2021 persentase nasional 9,5 persen dan Provinsi Jawa Tengah 9,5 persen, kemudian di tahun 2022 kasus stunting nasional turun menjadi 8,4 persen dan Provinsi Jawa Tengah 9,4 persen (Kemendagri RI, 2021). Jadi dapat dikatakan bahwa prevalensi stunting Provinsi Jawa Tengah berada di atas rerata nasional.
Beberapa inisiasi telah dilakukan oleh beberapa kementerian lembaga terkait pentingnya pola asuh untuk menurunkan stunting dan mendukung masa keemasan anak. Beberapa program kegiatan yang saat ini ada di Indonesia yang berhubungan dengan program dukungan pada keluarga dengan anak usia 0-36 bulan yang dilakukan oleh beberapa kementerian, yakni: (1) kementerian kesehatan dengan program posyandu balita, kelas ibu dan anak; (2) BKKBN dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT); (3) Kementerian Sosial dengan Program PKH Ibu Hamil dan anak usia dini; (4) Kementerian Pendidikan dengan program Taman Penitipan Anak (TPA).
Bank Dunia (World Bank) bersama dengan SurveyMETER melakukan studi Dukungan Keluarga dengan Anak Usia 0-36 bulan yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, berada di dua (2) Kabupaten (Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Tegal) dan tersebar di sepuluh (10) desa. Kegiatan ini dilakukan dari pertengahan Oktober 2022 sampai pertengahan November 2022.
Studi ini untuk mengetahui gambaran singkat terkait pola asuh dan stunting, ketersediaan jenis layanan program dukungan keluarga dengan anak usia 0-36 bulan dan bentuk dukungan dari desa, dimana hal ini untuk menjawab tiga (3) pertanyaan penelitian, yakni:
1. Apa saja faktor pendukung dan hambatan implementasi dan efektivitas intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif untuk anak usia 0-3 tahun di Indonesia?
2. Faktor interpersonal dan sistem apa yang mempengaruhi pemberian intervensi perkembangan anak usia 0-3 tahun di Indonesia?
3. Bagaimana orang tua dan pekerja pemberi pelayanan menggambarkan pengalaman mereka dalam peran masing-masing dalam sistem perkembangan anak usia dini dari intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif?
SurveyMETER sebagai pelaksana yang bertanggung jawab dalam melakukan pengumpulan data dan analisis dasar. Analisis dalam studi ini lebih difokuskan untuk layanan: posyandu balita, kelas ibu hamil, kelas ibu balita, Program Keluarga Harapan (PKH), Bina keluarga Balita (BKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta layanan lain terkait gizi.
Laporan studi ini menyuguhkan hasil analisis dasar dan beberapa temuan studi. Berikut tautan untuk mengunduh laporan studi ini.
Lowongan Asisten Peneliti Lapangan
Rabu, 30/08/2023SurveyMETER, Jenegan Raya 109 Maguwoharjo, Sleman, DIY
Form pendaftaran : https://surveymeter.org/formpendaftaranSP23
Download template CV yang harus diserahkan pada saat test/wawancara di sini
PERHATIAN !!
SurveyMETER menyelenggarakan perekrutan asisten lapangan hanya melalui aplikasi form pendaftaran di website. Kelengkapan isian form pendaftaran merupakan seleksi administratif tahap awal sebelum HRD SurveyMETER menghubungi pelamar via website, email, telepon, WA, atau SMS. Penjelasan terkait proyek, teknis pelaksanaan, dan hal-hal lain akan dijelaskan pada saat tes tulis dan wawancara.
Tanggal
27 Juli 2023
Kata Kunci
PAUD,Covid-19
Lokasi
SurveyMETER
Tipe
Buku
Penulis
Ni Wayan Suriastini, Fita Herawati, Cici Permata Rusadi, Dani Alfah, Indrawan Firdauzi, Setyo Pujiastuti, Sukamtiningsih.
Share Artikel:
Adaptasi PAUD Pada Masa Pandemi COVID-19
Pada Januari hingga Maret 2021, dengan dukungan Knowledge Sector Initiative (KSI), SurveyMETER melaksanakan Studi Adaptasi PAUD pada Masa Pandemi COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi ini mewawancarai lebih dari 1900 orang responden yang merupakan pengawas/penilik sekolah, kepala sekolah, guru, dan orang tua lewat phone survey. Selama pembelajaran daring, pemerintah membekali kepala sekolah, guru, dan orang tua sebuah modul pembelajaran PAUD dari rumah dengan mengutamakan keterlibatan peserta didik. Studi ini ingin menyoal sejauh mana intervensi kebijakan tersebut tepat sasaran.
Studi ini menggambarkan kesenjangan akses pengetahuan di antara pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini selama Pandemi COVID-19. Orang tua dan guru seyogyanya menjadi pemeran utama dalam pembelajaran PAUD dari rumah. Guru diharapkan membekali orang tua berbagai metode pembelajaran berbasis permainan sebagai adaptasi selama Pandemi COVID-19, seperti di 12 Modul Pembelajaran PAUD. Sayangnya, hanya sedikit dari mereka yang memanfaatkan atau mengetahuai modul pembelajaran tersebut. Sebagian besar pemilik modul dan partisipan pelatihan modul justru bukan dari mereka yang secara langsung mendampingi anak-anak usia dini belajar di rumah.
Berikut tautan untuk mengunduh buku tersebut, gratis.
Versi lengkap:
Adaptasi PAUD Pada Masa Pandemi COVID-19
Isi:
Tanggal
24 Juli 2023
Kata Kunci
Kesehatan dan Lanjut Usia
Lokasi
SurveyMETER
Tipe
Buku
Penulis
Ni Wayan Suriastini, Endra Dwi Mulyanto, Dwi Oktarina, Sunar Indriati, Naryanta, Titis Putri Ambarwati, Agus Lesmana.
Share Artikel:
Mewujudkan Lanjut Usia SMART: Pembelajaran dari Studi Kesehatan Lanjut Usia Berbasis Komunitas
Saat ini, Indonesia tengah menapaki populasi-menua, lebih dari 10% penduduknya berusia lanjut dengan persentase tertinggi 15,7% berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di ranah kebijakan, pemerintah mendorong agar penyedia layanan kesehatan berbasis masyarakat mampu mewujudkan penduduk lanjut usia yang Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif (SMART) salah satunya lewat skrining kesehatan. Pada 2021, SurveyMETER dengan dukungan Knowledge Sector Initiative (KSI) melakukan Studi Kesehatan Berbasis Komunitas dengan mewawancarai seluruh Puskesmas, 121 Posyandu Lansia, dan 1.010 Individu Lansia di DIY.
Studi ini mengulas cakupan skrining kesehatan lanjut usia yang belum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019, setiap lanjut usia berhak menerima skrining minimal sekali setahun. Cakupan skrining mengacu pada persentase jumlah lanjut usia penerima skrining kesehatan di Puskesmas yang sebagian besar belum mencapai 50%. Hanya ada dua skrining dengan persentase yang baik, indeks masa tubuh (51%) dan pengukuran tanda vital (54%). Selebihnya masih relatif rendah, seperti pemeriksaan zat putih telur (23%), hemoglobin (28%), gula darah (45%), kolestrol (44%), asam urat (44%), sampai status kognitif sebagai deteksi dini demensia (43%). Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran untuk mengutamakan skrining kesehatan lanjut usia di Puskesmas. Kondisi ini dibarengi dengan pengetahuan atas skrining tertentu yang masih terbatas. Semisal, pengetahuan masyarakat (Posyandu Lansia 6% dan lanjut usia 5%) tentang gangguan daya ingat sebagai gejala demensia cenderung rendah lantaran Puskesmas sebagai pengampunya pun demikian. Demensia terlanjur dinormalisasi sebagai proses penuaan yang dianggap tidak membutuhkan skrining dan penanganan medis. Keadaan ini mempertegas bahwa program lanjut usia belum menjadi esensial di Puskesmas, sehingga pelayanannya pun kurang maksimal, dan, bila diteruskan, bisa menghalangi terwujudnya penduduk lanjut usia SMART.
Selain temuan di atas, studi ini juga mengupas topik menarik lain seperti pelatihan geriatri dan perawatan jangka panjang di Puskesmas, maupun dinamika Posyandu Lansia dan kondisi lanjut usia.
Berikut tautan untuk mengunduh buku tersebut.
Versi lengkap:
Isi:
5. Langkah yang Diperlukan Guna Mewujudkan Lanjut Usia Smart Berbasis Komunitas
Evaluasi perilaku pencarian upaya penyembuhan atau pengobatan pada lansia selama pandemi COVID-19 di Bali dan Yogyakarta, Indonesia
Pandemi COVID-19 memiliki risiko tertinggi bagi lansia dengan penyakit penyerta, karena penyebaran virus yang cepat mengurangi akses masyarakat ke fasilitas kesehatan formal. Hal ini mengarah pada pencarian alternatif-alternatif secara medis dari beberapa penyedia layanan kesehatan informal.
Diseminasi Hasil Pendataan Kelanjutusiaan di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul
Rabu, 17/05/2023
Yayasan Karinakas bekerja sama dengan SurveyMETER menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Pendataan Kelanjutusiaan pada Selasa, 16 Mei 2023 di Hotel Aveon Yogyakarta. Diseminasi ini merupakan satu rangkaian dari studi Kesehatan dan Layanan Kesehatan Lansia di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul yang juga bekerjama sama dengan SurveyMETER.
Diseminasi terselenggara atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul dengan didukung oleh lembaga Caritas Internasional dan Caritas Indonesia.
Peserta diseminasi terdiri dari perwakilan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu: Komda Lansia DIY dan Dinas Sosial DIY. Kemudian perwakilan dari dinas terkait dari masing-masing Kabupaten Gunungkidul dan Sleman terdiri dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, Tata Ruang, Dukcapil, PMK, Bappeda, TKSK kecamatan, kalurahan serta perwakilan kader lanjut usia.
Acara dimulai dengan sambutan dari Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul dan Sleman yang kemudian dilanjutkan sambutan oleh Direktur Karinakas RM Martinus Sutomo Pr. Dalam sambutannya RM Martinus Sutomo menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini termasuk SurveyMETER yang telah membantu dari persiapan awal sampai penyusunan laporan.
“Semoga hasil kegiatan ini bermanfaat untuk peningkatan layanan lanjut usia di DIY,” kata RM Martinus Sutomo.
Selanjutnya paparan materi diseminasi disampaikan oleh Suster M Huberta FSGM dari Karinakas selaku koordinator kegiatan. Suster M Huberta manyampaikan mulai dari proses kegiatan lapangan, hal yang telah diakukan dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan. Studi dilakukan masing-masing di satu kalurahan di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul.
Paparan berikutnya disampaikan oleh Dr. Ni Wayan Suriatini, M.Phil, selaku Direktur Eksekutif SurveyMETER yang menyampaikan hasil studi terkait. Diantara poin penting hasil studi, disampaikan Suriastini, mengacu kepada hasil studi pendataan yang memotret kondisi lanjut usia di dua wilayah studi termasuk lanjut usia pemerlu Program Jangka Panjang (PJP) berserta kebutuhan-kebutuhannya, perlu peningkatan kulitas layanan lanjut usia di Puskesmas yang bisa menjadi modal dalam peningkatan layanan lanjut usia di fasilitas.
“Diperlukan juga sistem pelayanan kesehatan lanjut usia berbasis komunitas yang terintegrasi untuk peningkatkan pelayanan kesehatan lanjut usia,” papar Suriastini.
Dampak Kematian dan Kehancuran Akibat Bencana terhadap Kesehatan dan Mortalitas dalam Jangka Panjang
Peristiwa ekstrem yang menyebabkan kematian dan kerusakan properti sedang meningkat di seluruh dunia. Kami mendokumentasikan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan populasi akibat paparan peristiwa ekstrem, gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, yang menewaskan sekitar seperempat juta orang di seluruh dunia.
Puskesmas Merespon Kebutuhan Perawatan Demensia
Prevalensi demensia di kalangan lansia Indonesia semakin meningkat. Puskesmas sebagai penyedia layanan primer memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.