Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia Timur (Sakertim) 2012

Rabu, 12/12/2012

causes
Pelaksanaan pelatihan pewawancara Sakertim 2012 Tim Rumah Tangga

Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia Timur (Sakertim) atau East Indonesian Family Life Survey (IFLS East) 2012 dilaksanakan pada Mei hingga November 2012. Sakertim terlaksana atas dorongan dari berbagai pemangku kepentingan untuk dilakukan survei seperti Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga (Sakerti) atau Indonesian Family Life Survey (IFLS) reguler yang sudah dilaksanakan hingga 4 putaran—yang belum menampilkan data Indonesia wilayah timur. Sakertim terlaksana atas dukungan dari Australian Aid (AUSAID) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Sakertim dilaksanakan 91 wiayah pencacahan (wilcah) di 91 Kecamatan di 52 kabupaten/ kota di 7 provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. SurveyMETER bertugas mulai dari memanajemen dan mengumpulkan data lapangan, menganalisis sampai mempresentasikan hasil penelitian kepada stakeholder.

Sakertim 2

Pelatihan Pewawancara Sakertim Tim Komfas

Seperti halnya Sakerti, informasi-informasi dari rumah tangga yang dikumpulkan secara terperinci pada survei rumah tangga Sakertim mencakup berbagai macam aspek kehidupan rumah tangga, termasuk indikator-indikator kesejahteraan ekonomi dan sosial antara lain konsumsi, pendapatan, harta kekayaan, partisipasi tenaga kerja, pendidikan, migrasi, kesehatan, penggunaan fasilitas kesehatan, asuransi kesehatan, sejarah perkawinan, kehamilan, penggunaan kontrasepsi, pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat dan sebagainya. Keterangan ini diperoleh baik melalui wawancara dengan kepala rumah tangga maupun wawancara dengan masing-masing anggota rumah tangga di rumah tangga-rumah tangga terpilih.

Sakertim dilakukan oleh dua tim yaitu tim rumah tangga (household) dan tim komunitas dan fasilitas (Komfas) dengan metode kuantitatif secara cross section. Tim rumah tangga terlebih dahulu mengumpulkan data rumah tangga termasuk di dalamnya data komunitas dan fasilitas yang diakses oleh rumah tangga yang nantinya akan dikunjungi oleh tim komfas. Tim Rumah Tangga Indonesia mulai bertugas pada Bulan Mei sementara tim Komfas turun lapangan mulai dari Oktober - November 2012.

Sakertim 3

Tim Rumah Tangga Maluku Utara berjalan kaki memutari teluk menuju salah satu wilcah karena di musim hujan perahu atau speed booat tidak berani berlayar karena air laut sedang pasang.  

Sakertim disebut sebagai survei dengan tujuan ganda (multipurpose survey) yaitu disamping mengumpulkan informasi dari rumah tangga, juga mengumpulkan informasi dan data di fasilitas-fasilitas kesehatan dan pendidikan yang diketahui dan digunakan oleh rumah tangga di wilayah yang terpilih. Informasinya meliputi infrastruktur, keadaan sosial ekonomi, akses ke fasilitas pendidikan, kesehatan serta kualitas pelayanan yang tersedia, serta harga barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Sakertim 4

Pelaksanaan wawancara pengumpulan data di salah satu wilcah di Nusa Tenggara Timur

Sampel fasilitas pendidikan dan kesehatan dalam survei Komfas adalah fasilitas di wilayah pencacahan yang disebutkan oleh rumah tangga dalam Survei Rumah Tangga. Di dalam setiap strata, fasilitas-fasilitas diurutkan menurut frekuensi yang disebutkan oleh responden. Fasilitas-fasilitas yang paling sering disebutkan selalu terpilih untuk dikunjungi sedangkan yang lain dipilih secara acak. Fasilitas kesehatan dan pendidikan yang pernah disebutkan oleh rumah-tangga sampel kemudian dikumpulkan menjadi satu dalam buku Daftar Keberadaan Fasilitas (DKF).

Fasilitas kesehatan yang dikunjungi adalah Puskesmas/Pustu, Praktik Swasta seperti klinik, dokter praktek umum, bidan, mantri/perawat, dan bides, serta Posyandu, Posyandu Lansia, dan Pemuka Adat. Fasilitas pendidikan yang dikunjungi adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada tingkat komunitas, kepala desa serta stafnya diwawancarai mengenai keadaan sosial ekonomi, ketersediaan sarana dan prasarana, dan penyelenggaraan program-program pemerintah di komunitasnya. (JF)

Tanggal
17 Juli 2024

Kata Kunci


Lokasi
SurveyMETER

Tipe
Buku

Penulis




Share Artikel:

COVID-19 DISRUPTION AND REGIONAL DEVELOPMENT IN SMALL ISLAND ECONOMIES

(PANDEMI COVID-19 DAN PEMBANGUNAN DAERAH DI PEREKONOMIAN PULAU KECIL)

Pandemi COVID-19 membuahkan terjadinya kesenjangan akses pengetahuan di antara pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD). Selama Pandemi COVID-19, orang tua dan guru menjadi pemeran utama dalam pembelajaran PAUD dari rumah. Namun sayangnya guru yang diharapkan dapat membekali orang tua dengan berbagai metode pembelajaran berbasis permainan sebagai adaptasi selama Pandemi COVID-19 melalui 12 Modul Pembelajaran PAUD juga belum mengetahui dan memanfaatkan modul pembelajaran tersebut secara maksimal.

Demikian di antara temuan Studi Adaptasi PAUD pada Masa Pandemi COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan SurveyMETER dengan dukungan Knowledge Sector Initiative (KSI) pada Januari - Maret 2021.

Di sisi lain Pandemi COVID-19 juga membuahkan dampak kesehatan mental bagi guru dan pengasuh PAUD. Dampak tersebut diulas dengan komprehensif oleh tim studi SurveyMETER (Ni Wayan Suriastini, Fita Herawati, Ika Yulia Wijayanti, Indrawan Firdauzi, Setyo Pujiastuti, dan Sukamtiningsih) dengan judul “Mental Health Consequences of COVID-19 Pandemic on Teachers and Caregivers of Early Childhood Education” di buku ini pada Part I COVID-19 DISRUPTION Chapter 5 halaman 91-112.

Secara umum buku—berjudul COVID-19 Disruption, Small Island Economy, and Regional Development in Indonesia—ini mengupas konteks unik Indonesia, negara kepulauan yang luas yang mencakup banyak pulau kecil, dalam menghadapi kompleksitas dampak COVID-19 terhadap sosial ekonomi dan pendidikan. Selengkapnya buku tersebut dapat diunduh di tautan berikut:

https://www.dropbox.com/scl/fi/4jv4n61wfnobewmermgp1/IRSA2024_ISBN-PDF_final.pdf?rlkey=8dsdor1yqis27ll7i0hu4kmye&e=1&st=vr9mc1cw&dl=0

Lowongan Asisten Peneliti Lapangan

Kamis, 09/05/2024SurveyMETER

lowonganapl2024

 

Form pendaftaran : https://surveymeter.org/formpendaftaranMI24

Download template CV yang harus diserahkan pada saat test/wawancara di sini

PERHATIAN !!

SurveyMETER menyelenggarakan perekrutan asisten lapangan hanya melalui aplikasi form pendaftaran di website. Kelengkapan isian form pendaftaran merupakan seleksi administratif tahap awal sebelum HRD SurveyMETER menghubungi pelamar via website, email, telepon, WA, atau SMS. Penjelasan terkait proyek, teknis pelaksanaan, dan hal-hal lain akan dijelaskan pada saat tes tulis dan wawancara.

Studi Pilot Program Keluarga Harapan (SPKH) 2010

causes

Studi ini merupakan survei pilot dari penelitian tahap kedua dari dari Effective Targetting of Anti Poverty Programs II. Penelitian tahap pertama dilakukan dalam Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Indonesia (SUSETI) 2008.

Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Indonesia (SUSETI-TARGETING) 2010

causes

Penelitian merupakan tahap II dari Effective Targetting of Anti Poverty Programs untuk mengkaji beberapa alternative kombinasi PMT-community hybrid serta melihat cost saving dan efektifitas dari  metode self targetting. Self-targetting merupakan pendekatan dimana seseorang harus melalui proses pendaftaran untuk mengikuti suatu program. Program yang dimaksud disini adalah Program Keluarga Harapan (PKH), suatu program bantuan tunai bersyarat untuk rumah tangga miskin yang memiliki ibu hamil, dan anak usia sekolah.

Survei Partisipasi Pekerja Indonesia dalam Program Tabungan Hari Tua

causes

Survei Partisipasi Pekerja Indonesia dalam Program Tabungan Hari Tua ini merupakan survei kerja sama antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Bank Dunia yang didukung oleh SurveyMETER.

Mengukur Pemulihan Bencana: Pelajaran dari Tahap Awal Pemulihan di Wilayah Pasca Tsunami Aceh, Indonesia


Dalam rentang waktu pemulihan pasca bencana yang sama, wilayah dengan tingkat kerusakan sedang dan berat menunjukkan perbaikan, namun wilayah dengan kerusakan ringan menunjukkan penurunan kondisi.

Program Penanganan Stunting Senilai USD $ 120 Juta Tidak Membawa Dampak Signifikan Terhadap Pengurangan Stunting!!!


SurveyMETER bersama dengan Mathematica Inc, Washington DC melakukan studi evaluasi terhadap Program Community‐Based Health and Nutrition to Reduce Stunting Project (Nutrition Project) yang di danai oleh Millennium Challenge dilaksanakan di 11 propinsi di Indonesia antara tahun 2014 dan 2018. Nutrition Project ini melakukan penanganan stunting secara komprehensif melalui dengan 3 kegiatan utama: 1. Program bantuan kesehatan dan pendidikan berbasis masyarakat, 2. Pelatihan tenaga kesehatan tentang pemberian makanan untuk balita dan monitoring pertumbuhan, dan 3.

Wujudkan Layanan Lanjut Usia Terintegrasi, Program “Lansia Girang Melinggih” Dilaunching

Selasa, 01/11/2022Gianyar, Bali

causes

Secara resmi di tahun 2021 Indonesia memasuki fase struktur penduduk menua yaitu memiliki persentase jumlah lanjut usia lebih dari 10%. Di tahun 2021 Indonesia telah mempunyai persentase jumlah lanjut usia 10,82% dengan jumlah 29.3 juta lanjut usia. Provinsi Bali merupakan satu dari delapan provinsi yang memiliki persentase jumlah penduduk lanjut usia lebih dari sepuluh persen tersebut, yaitu 12.71%.

Dr. Suriastini, Direktur Eksekutif SurveyMETER mengatakan mengingat sifatnya yang penting dan mendesak BAPPENAS menginisiasi pilot Layanan Lanjut Usia Terintegrasi (LLT) dengan menggandeng dukungan Teknis dari ADB dan dukungan dari pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan di lima lokasi di Indonesia. Lokasi pilot, dua di Bali yaitu di Desa Melinggih, Gianyar dan Kelurahan Pedungan, Kota Denpasar dan 3 lainnya ada di D.I. Yogyakarta. SurveyMETER mengkordinasikan implementasinya dengan di support oleh Konsultan National dan Konsultan International ADB. Mulai Bulan Februari 2021 sampai Mei 2022 dilakukan training pengembangan kapasistas dan implementasinya secara bertahap dilakukan setelahnya.

LLT adalah layanan terintegrasi yang proses integrasinya terjadi secara natural yang difasilitasi oleh manager kasus. Manager Kasus mengintegrasikan layanan yang sudah sudah atau sedang dikembangkan oleh Pemerintah Universitas/Institut/Lembaga Penelitian, LSM dan Masyarakat untuk meningkatkan pelayanan Holistik bagi lanjut usia secara terintegrasi dalam hal kesehatan, sosial dan ekonomi.

Lebih jauh Prebekel Desa Melinggih, I Made Diptayana, A.Md. mengungkapkan, di Melinggih disebut dengan Layanan Lansia Terintegrasi “Lansia Girang Melinggih” yang berarti “ Lanjut Usia Gianyar Ramah Aman dan Senang, dengan Menata Lingkungan Canggih”. Hasil pendataan terakhir per tanggal 4 Oktober 2022 yang dilakukan oleh Mahasiswa ITEKES Bali yang melakukan PKL Profesi NERS menunjukkan jumlah lanjut usia di Melinggih 1127 orang.

Lanjut usia yang lemah dan rentan, yang disebut dengan level 3 ada sebanyak 94 orang atau 8.3%. Sampai sekarang yang dilayani baru 13% saja. Lanjut usia yang mengalami beberapa gangguaan kesehatan dengan keadaan fungsional yang baik disebut dengan level 2 berjumlah 355 orang atau (37.50%) dan lanjut usia yang sehat disebut dengan level 1 berjumlah 678 orang atau (54.10%). Prebekel Melinggih juga mengajak para lanjut usia untuk tidak pesimis karean pemerintah Kabupaten dan Desa hadir untuk para lanjut usia.

Bertempat di Di Puspem Kecamatan Payangan, Minggu, 30 Oktober 2022, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, SST.Par., M.A.P. diwakili Asisten II Melaunching Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) Desa Melinggih dengan pemukulan gong. Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, SST.Par., M.A.P. dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Pemkab Gianyar mengatakan LLT Desa Melinggih menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memberikan layanan yang lebih baik pada lanjut usia. Pemerintah, komunitas, masyarakat dan keluarga perlu bahu membahu mewujudkan layanan yang lebih baik bagi lanjut usia.

Sementara itu rektor ITEKES Bali, I Gede Putu Darma Suyasa, Ph.D. mengatakan akan terus melanjutkan dukungan pada LLT desa Melinggih, setelah selama enam minggu terakhir mahasiswa ITEKES Bali melakukan PKL Profesi NERS di Desa Melinggih dan membantu berbagai kegiatan di LLT. Bagian kegiatan juga menjadi upacara penutupan PKL Profesi NERS ITEKES Bali. Pada kesempat ini Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Giayar, diwakili oleh sekretaris, Ibu Wayan Sriyani juga menyerahkan bantuan kursi roda. Acara dimeriahkan dengan penampilan bondres tentang LLT, tari pendet, janger, senam, yoga, wirama, kerajinan dan kuliner dari Lanjut Usia Aktif Desa Melinggih. (hd)

Sumber:

https://metrobali.com/wujudkan-layanan-lanjut-usia-terintegrasi-program-lansia-girang-melinggih-dilaunching/

Pemkab Sleman Konsen Berdayakan Lansia

causes

Kegiatan ini diselenggarakan kerjasama Survey METER dengan Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta dan University of Southamtom,United Kingdom.

Berlangganan Berita