Tanggal
10 Agustus 2022
Kata Kunci
Lanjut Usia dan COVID-19, Kesehatan dan Lanjut Usia
Lokasi
Indonesia
Tipe
Buku
Penulis
Ni Wayan Suriastini, Endra Dwi Mulyanto, Ika Yulia Wijayanti, Osuke Komazawa, Takuma Kato, Maliki, Dinar Dana Kharisma
Share Artikel:
Lanjut Usia dan COVID-19 di Indonesia (Edisi 2022)
Survei telepon putaran kedua ‘Lanjut Usia dan COVID-19 di Indonesia’ merupakan tindak lanjut dari survei putaran pertama. Kegiatan ini merupakan kerja sama ERIA, Bappenas, dan SurveyMETER. Survei lanjutan ini bertujuan untuk (1) membandingkan kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia selama pandemi coronavirus disease (COVID-19) antara Juli 2020 dan November 2020, (2) membandingkan permasalahan yang dihadapi oleh lanjut usia selama pandemi COVID-19 antara Juli 2020 dan November 2020, (3) mengetahui perubahan bantuan yang diterima lanjut usia sebagai respons dari pandemi COVID-19 antara Juli 2020 dan November 2020, dan (4) mengidentifikasi kebijakan yang paling sesuai untuk memitigasi dampak pandemi terhadap lanjut usia, berdasarkan perubahan situasi selama pandemi.
Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian lanjut usia masih mengalami penurunan pendapatan pada November 2020. Dampak pandemi terhadap konsumsi makanan berubah dari Juli 2020 ke November 2020. Lebih sedikit lanjut usia yang menerima bantuan sosial pada November 2020 dibandingkan Juli 2020. Lanjut usia lebih menyukai bantuan tunai daripada bantuan dalam bentuk barang. Akses ke pelayanan kesehatan yang lebih baik menghasilkan diagnosis yang tepat sehingga lebih banyak lanjut usia yang teridentifikasi mengalami masalah kesehatan fisik. Selain itu, kesehatan mental lanjut usia sedikit membaik. Namun demikian, beberapa responden masih mengalami masalah dalam mengakses fasilitas kesehatan dan kekurangan obat-obatan rutin. Risiko isolasi sosial berkurang seiring dengan lamanya periode pandemi COVID-19 dan tren penurunan juga terlihat pada jumlah penerima pada beberapa dukungan sosial. Perawatan lanjut usia terpadu dengan bantuan teknologi digital direkomendasikan untuk memfasilitasi dukungan kebutuhan lanjut usia dengan pelayanan yang tersedia, Hal ini juga sesuai dalam situasi pandemi karena berpotensi mempercepat penyediaan layanan dan mengurangi risiko infeksi.
Versi Bahasa Inggris tersedia di website ERIA: Bahasa Inggris
Versi lengkap:
Lanjut Usia dan COVID-19 di Indonesia (Edisi 2022)
Isi:
Bab 1 Latar Belakang dan Tujuan
Bab 3 Ekonomi dan Perlindungan Sosial
Bab 5 Interaksi dan Dukungan Sosial
Bab 6 Kesimpulan dan Rekomendasi
Tanggal
13 April 2021
Kata Kunci
Lanjut Usia dan COVID-19, Kesehatan dan Lanjut Usia
Lokasi
Indonesia
Tipe
Buku
Penulis
Osuke Komazawa, Ni Wayan Suriastini, Endra Dwi Mulyanto, Ika Yulia Wijayanti, Maliki, Dinar Dana Kharisma
Share Artikel:
Lanjut Usia dan COVID-19 di Indonesia
Survei telepon lanjut usia dan coronavirus disease (COVID-19) di Indonesia merupakan proyek kerja sama ERIA, Bappenas, dan SurveyMETER. Studi ini bertujuan untuk (1) mengukur pengetahuan umum lanjut usia tentang COVID-19; (2) membandingkan kesejahteraan lanjut usia sebelum, selama dan/atau sesudah pandemi COVID-19; (3) memahami permasalahan yang dihadapi oleh lanjut usia selama pandemi COVID-19; (4) memantau bantuan yang diterima oleh lanjut usia selama pandemi COVID-19; dan (5) mengidentifikasi kebijakan yang diperlukan untuk memitigasi dampak pandemi pada lanjut usia.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh lanjut usia mengalami penurunan pendapatan, terutama mereka yang menggantungkan pendapatan dari bekerja dan dari pendapatan anaknya. Secara signifikan lebih banyak lanjut usia yang menerima bantuan pemerintah dibandingkan sebelum pandemi. Satu dari enam lanjut usia melaporkan bahwa kesehatan mereka menurun selama pandemi, sementara mayoritas lanjut usia tetap menjaga interaksi sosial mereka meskipun pandemi berlangsung. Pemerintah dianjurkan agar memperkuat upaya mereka dengan membangun sistem pendukung (support system) bagi lanjut usia demi merealisasikan visi Strategi Nasional (Stranas) Kelanjutusiaan.
Versi Bahasa Inggris tersedia di website ERIA: Bahasa Inggris
Versi lengkap:
Lanjut Usia dan COVID-19 di Indonesia
Isi:
Bab 1 Latar Belakang dan Tujuan
Bab 3 Ekonomi dan Perlindungan Sosial
Bab 5 Interaksi dan Dukungan Sosial
Bab 6 Kesimpulan dan Rekomendasi
Tanggal
10 Maret 2021
Kata Kunci
Older People and COVID-19 in Indonesia
Lokasi
SurveyMETER
Tipe
Buku
Penulis
Osuke Komazawa, Ni Wayan Suriastini, Ika Yulia Wijayanti, Maliki, Dinar Dana Kharisma
Share Artikel:
Older People and COVID-19 in Indonesia
Selama Pandemi COVID-19 kesejahteraan lanjut usia mengalami penurunan. Di antara indikatornya adalah sebanyak 54% lanjut usia mengalami penurunan pendapatan sehingga 42% di antaranya mengurangi kualitas makan.
Data di atas merupakan salah satu fakta penting dari hasil studi “Lanjut Usia dan COVID-19 di Indonesia” Putaran 1 yang dilakukan pada Juli 2020 lalu. Studi tersebut menghasilkan data ilmiah yang sangat kaya dan beragam terkait kondisi dan pelayanan kelanjutusiaan di Indonesia di masa Pandemi COVID-19 yang sangat penting untuk diketahui semua kalangan dan para pemangku kepentingan.
Penelitian tersebut diprakarsai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan sponsor dari Economic research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA). Responden penelitian mencakup 3.500 lanjut usia yang diambil dari responden Sistem Informasi Lanjut Usia (SILANI) dari 3 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Bali, dan DIY. SurveyMETER bertugas untuk mengumpulkan data melalui survei telepon dan melakukan analisis dasar serta penulisan laporan.
Laporan studi sudah dirilis dalam bentuk buku. Versi Inggris telah dirilis dalam judul “Older People and COVID-19 in Indonesia”. Ditulis oleh Osuke Komazawa (ERIA); Ni Wayan Suriastini, Ika Yulia Wijayanti (SurveyMETER); Maliki, Dinar Dana Kharisma (Bappenas). Versi Bahasa Indonesia akan dilaunching beberapa waktu mendatang.
Berikut tautan mengunduh buku “Older People and COVID-19 in Indonesia”:
https://www.eria.org/research/older-people-and-covid-19-in-indonesia/
Tanggal
22 Oktober 2014
Kata Kunci
Kota Ramah Lanjut Usia, Lanjut Usia di Surakarta
Lokasi
Surakarta
Tipe
Buku
Penulis
SurveyMETER dan CAS UI
Share Artikel:
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Surakarta
Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Surakarta dapat dinarasikan sebagai kota yang sudah mendekati ramah lanjut usia.
Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Surakarta atau lebih akrab dikenal dengan Kota Solo memberikan penilaian warna kuning dengan skor 56%. Kategori warna ini berdasar skor persentase penilaian yaitu warna merah skor persentase 0-25%, warna orange 26-50%, warna kuning 51-75%, dan warna hijau 76-100%. Masyarakat kota ini menilai, dari delapan dimensi satu di antaranya dinilai sudah berwarna hijau, empat dimensi berwarna kuning, dua dimensi orange, dan satu dimensi merah. Satu dimensi yang masuk kategori warna hijau adalah dimensi Partisipasi Sosial. Satu dimensi warna merah dan satu warna orange menjadi kelemahan capaian Kota Surakarta. Apalagi skor capaian kuning dimensi Gedung dan Ruang Terbuka serta dimensi Transportasi masih belum aman (hanya sedikit di atas 50%).
Namun dengan capaian ini, harapan untuk mewujudkan Kota Surakarta menjadi kota ramah lansia sudah cukup lempang. Dibandingkan dengan kota-kota lain, Kota Surakarta memperoleh skor penilaian paling tinggi. Sehingga perjalanan Kota Surakarta untuk mencapai Kota Ramah Lanjut Usia Tahun 2013 lumayan mudah. Bahkan kalau direncanakan dengan matang akan terwujud dalam waktu tidak lama.
Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Surakarta? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Surakarta dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Surakarta
Tanggal
22 Oktober 2014
Kata Kunci
Kota Ramah Lanjut Usia, Lanjut Usia di Surabaya
Lokasi
Surabaya
Tipe
Buku
Penulis
SurveyMETER dan CAS UI
Share Artikel:
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Surabaya
Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Surabaya dapat dikategorikan sebagai kota yang belum namun sudah melangkah menuju kota ramah lanjut usia.
Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Surabaya memberikan penilaian warna orange dengan bobot skor yang selangkah menuju kuning yaitu 46,3%. Masyarakat kota ini menilai dari 8 dimensi kota ramah lansia dua dinilai sudah berwarna kuning, belum ada yang hijau. Lima dimensi lainnya berwarna orange dan satu dimensi berwarna merah. Beberapa dimensi orange memiliki skor yang mendekati batas minimal warna kuning. Kelemahannya skor total satu dimensi warna merah masih terhitung rendah (13.8%) sehingga memengaruhi skor total.
Meski demikian, harapan untuk mewujudkan kota ramah lansia di Surabaya sudah terbuka. Modalnya, pada dua dimensi berwarna kuning dan dimensi warna orange yang sudah memperoleh skor cukup tinggi.
Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Surabaya? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Surabaya dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Surabaya
Tanggal
21 Oktober 2014
Kata Kunci
Kota Ramah Lanjut Usia, Lanjut Usia di Payakumbuh
Lokasi
Payakumbuh Sumatra Barat
Tipe
Buku
Penulis
SurveyMETER dan CAS UI
Share Artikel:
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Payakumbuh
Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Payakumbuh dapat dinarasikan sebagai kota yang hampir ramah lanjut usia.
Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Payakumbuh memberikan penilaian warna kuning meskipun dengan bobot skor yang relatif masih rendah yaitu total 55,1%. Masyarakat kota ini menilai, dari delapan dimensi kota ramah lansia satu di antaranya dinilai sudah berwarna hijau, empat dimensi berwarna kuning, dua dimensi orange, dan satu dimensi merah. Satu warna merah dan juga dua warna orange ini menjadi kelemahan capaian Kota Payakumbuh. Apalagi skor capaian dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan yang masih merah ini relatif masih rendah (kurang dari 17%).
Dengan capaian ini, harapan untuk mewujudkan Kota Payakumbuh menjadi kota ramah lansia sudah cukup lempang. Bahkan kalau direncanakan dengan matang akan terwujud dalam waktu tidak lama. Dan, untuk mewujudkannya lebih cepat perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah namun diperlukan keterlibatan pihak swasta dan semua kelompok masyarakat.
Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Payakumbuh? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Payakumbuh dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Payakumbuh
Tanggal
21 Oktober 2014
Kata Kunci
Kota Ramah Lanjut Usia, Lanjut Usia di Medan
Lokasi
Medan
Tipe
Buku
Penulis
SurveyMETER dan CAS UI
Share Artikel:
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Medan
Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Medan dapat dinarasikan sebagai kota yang masih sangat jauh dari kota ramah lansia.
Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Medan memberikan penilaian warna oranye dengan skor sangat rendah yaitu total 26,6% atau hanya 2% di atas batas warna merah. Masyarakat kota ini menilai dari 8 dimensi tidak ada satu pun yang dinilai sudah berwarna kuning, apalagi hijau. Rinciannya, 4 dimensi berwarna orange dan 4 dimensi berwarna merah. Bahkan skor total semua dimensi warna orange masih rendah, yaitu di kisaran 31-36%.
Meski demikian, harapan untuk menjadi kota ramah lansia bukan berarti tidak ada sama sekali. Modalnya adalah semua dimensi yang berwarna orange dan capaian warna merah tidak ada skor yang di bawah 10%. Tetapi untuk mewujudkan kota ramah lansia pada 8 dimensi tersebut perlu kerja keras yang nyata dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun juga keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat.
Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Medan? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Medan dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Medan
Tanggal
20 Oktober 2014
Kata Kunci
Kota Ramah Lanjut Usia, Lanjut Usia di Mataram NTB
Lokasi
Mataram NTB
Tipe
Buku
Penulis
SurveyMETER dan CAS UI
Share Artikel:
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Mataram
Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Mataram dapat diklasifikasikan kota yang belum cukup tetapi potensial beranjak menjadi kota ramah lanjut usia dalam waktu tidak lama.
Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Mataram memberikan penilaian warna oranye dengan skor total 44,1%. Masyarakat kota ini menilai dari 8 dimensi separuhnya sudah dinilai berwarna kuning, yaitu mendapat skor penilaian antara 50%-75%. Sisanya, 3 dimensi berwarna orange, 1 dimensi berwarna merah. Dimensi dengan capaian merah pun memiliki total skor capaian yang mendekati warna orange, hampir 22%. Kelemahannya, dimensi Perumahan yang berwarna orange masih mendapat skor yang nyaris menyentuh skor warna merah (26%) yang mempengaruhi capaian total 8 dimensi.
Namun demikian dengan capaian ini, harapan untuk menjadi kota ramah lansia lebih mudah diwujudkan. Modalnya sudah signifikan, raihan total skor hampir 45% sudah di atas total skor Indonesia yang baru menyentuh 43%. Tentunya, untuk mewujudkan kota ramah lansia pada 8 dimensi tersebut perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun diperlukan juga keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat.
Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Mataram? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Mataram dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Mataram
Tanggal
20 Oktober 2014
Kata Kunci
Kota Ramah Lanjut Usia, Lanjut Usia di Malang
Lokasi
Malang
Tipe
Buku
Penulis
SurveyMETER dan CAS UI
Share Artikel:
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Malang
Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Malang dapat diklasifikasikan sebagai kota yang belum cukup tetapi berpotensi menjadi kota ramah lansia dalam waktu dekat.
Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Malang memberikan penilaian warna oranye dengan skor total 45,2%. Masyarakat kota ini menilai dari 8 dimensi separuhnya sudah dinilai berwarna kuning, yaitu mendapat skor penilaian antara 50%-75%. Sisanya, 3 dimensi berwarna orange, 1 dimensi berwarna merah. Dimensi dengan capaian merah pun memiliki total skor capaian yang mendekati warna orange, hampir 21%.
Dengan capaian ini, harapan untuk menjadi kota ramah lansia lebih mudah diwujudkan. Modalnya sudah signifikan, raihan total skor 45% sudah di atas total skor Indonesia yang baru menyentuh 43%. Untuk mewujudkan kota ramah lansia pada 8 dimensi tersebut perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun diperlukan juga keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat.
Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Malang? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Malang dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Malang
Tanggal
17 Oktober 2014
Kata Kunci
Kota Ramah Lanjut Usia, Lanjut Usia di Makassar
Lokasi
Makassar
Tipe
Buku
Penulis
SurveyMETER dan CAS UI
Share Artikel:
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Makassar
Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Makassar dapat dinarasikan sebagai kota yang masih sangat jauh dari kota ramah lanjut usia.
Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Makassar memberikan penilaian warna oranye dengan skor total 27,7% atau hanya sedikit di atas batas warna merah. Hasil penilkaian masyarakat kota ini dari 8 dimensi tidak ada satu pun yang dinilai sudah berwarna kuning, apalagi hijau. Rinciannya, 5 dimensi berwarna orange, 3 dimensi berwarna merah. Bahkan pada dua dimensi yang berwana orange hanya sedikit di atas batas minimal warna merah (25%). Artinya, secara total pencapaian Kota Makassar pada tahun 2013 masih berwarna orange.
Meski demikian, harapan untuk menjadi kota ramah lansia bukan berarti tidak ada. Modalnya, pada dua dimensi yang berwarna orange, masyarakat Kota Makassar memberikan penilaian yang sudah menuju warna kuning. Dan, untuk mewujudkan kota ramah lansia pada 8 dimensi tersebut perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan skor penilaian pada semua dimensi.
Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Makassar? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Makassar dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.
Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Makassar