Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Malang dapat diklasifikasikan sebagai kota yang belum cukup tetapi berpotensi menjadi kota ramah lansia dalam waktu dekat.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Malang memberikan penilaian warna oranye dengan skor total 45,2%. Masyarakat kota ini menilai dari 8 dimensi separuhnya sudah dinilai berwarna kuning, yaitu mendapat skor penilaian antara 50%-75%. Sisanya, 3  dimensi berwarna orange, 1 dimensi berwarna merah. Dimensi dengan capaian merah pun memiliki total skor capaian yang mendekati warna orange, hampir 21%.

Dengan capaian ini, harapan untuk menjadi kota ramah lansia lebih mudah diwujudkan. Modalnya sudah signifikan, raihan total skor 45% sudah di atas total skor Indonesia yang baru menyentuh 43%. Untuk mewujudkan kota ramah lansia pada 8 dimensi tersebut perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun diperlukan juga keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Malang? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Malang dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Malang

Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Makassar dapat dinarasikan sebagai kota yang masih sangat jauh dari kota ramah lanjut usia.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Makassar memberikan penilaian warna oranye dengan skor total 27,7% atau hanya sedikit di atas batas warna merah. Hasil penilkaian masyarakat kota ini dari 8 dimensi tidak ada satu pun yang dinilai sudah berwarna kuning, apalagi hijau. Rinciannya, 5  dimensi berwarna orange, 3 dimensi berwarna merah. Bahkan pada dua dimensi yang berwana orange hanya sedikit di atas batas minimal warna merah (25%). Artinya, secara total pencapaian Kota Makassar pada tahun 2013 masih berwarna orange.

Meski demikian, harapan untuk menjadi kota ramah lansia bukan berarti tidak ada. Modalnya, pada dua dimensi yang berwarna orange, masyarakat Kota Makassar memberikan penilaian yang sudah menuju warna kuning. Dan, untuk mewujudkan kota ramah lansia pada 8 dimensi tersebut perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan skor penilaian pada semua dimensi.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Makassar? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Makassar dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Makassar

Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Depok dapat dinarasikan sebagai kota yang masih harus bekerja keras untuk masuk kategori kota ramah lanjut usia.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Depok ini memberikan penilaian warna oranye dengan skor total 41,6%. Karena masyarakat Kota Depok termasuk di dalamnya kelompok lansia menilai dari total 8 dimensi, 5  dimensi masih berwarna orange, 1 warna merah, dan 2 warna kuning. Tidak ada kategori pencapaian warna hijau. Kategori pencapaian yang warna merah tersebut ada pada dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan.

Meski demikian, tampak harapan untuk menjadi kota ramah lansia tidak terlampau jauh. Karena masyarakat Kota Depok juga menilai pada dua dimensi sudah relatif cukup baik. Tetapi untuk mewujudkan kota ramah lansia pada dimensi-dimensi lainnya perlu dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun diperlukan keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Depok? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Depok dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Depok

Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Balikpapan dapat dikategorikan sebagai kota yang sudah di jalur menuju ramah lanjut usia.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Balikpapan memberikan penilai dengan skor 46%. Rinciannya dari 8 dimensi kota ramah lansia empat di antaranya dinilai berwarna kuning, tiga dimensi masih orange, dan satu dimensi masih merah. Satu warna merah dan juga tiga warna orange ini menjadi kelemahan capaian kota ini. Apalagi skor capaian dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan yang masih merah ini masih 15%.

Namun dengan capaian ini, jalan Kota Balikpapan untuk mewujudkan menjadi kota ramah lanjut usia sudah terarah. Karena total skornya sudah mencapai 46% lebih sehingga masuk kategori pencapaian warna orange dan lebih mendekati warna kuning.  Bahkan kalau pembangunan kota ramah lansia direncanakan dan dieksekusi dengan matang akan terwujud dalam waktu tidak lama. Namun untuk mewujudkannya dalam waktu lebih cepat perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah tapi diperlukan keterlibatan pihak swasta dan semua kelompok masyarakat.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Balikpapan? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Balikpapan dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Balikpapan

Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Denpasar secara umum masih belum memenuhi kriteria kota ramah lanjut usia. Karena belum memenuhi umumnya kebutuhan kelompok lanju usia.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Denpasar menilai 8 dimensi kota ramah lansia baru mencapai skor 42%. Rinciannya 4 dinilai berwarna orange, 3 warna kuning dan 1 warna merah. Berdasarkan capaian indikator kota ramah lansia tersebut kota ini masih jauh dikatakan ramah lansia.

Dilihat dari kategori warna di atas yang tidak ada satupun yang berwarna hijau, karena tidak ada yang mencapai total skor diatas 75%. Namun dengan capaian tersebut, jalan untuk mewujudkan kota ramah lansia cukup terarah. Karena total skornya sudah mencapai 42% lebih sehingga masuk kategori warna orange. Artinya, untuk meraih predikat kota ramah lansia tahun 2030 (warna hijau), Kota Denpasar harus memulai perjalanan dari kategori pencapaian warna “orange” dan melewati fase warna “kuning” terlebih dahulu.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Denpasar? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Denpasar dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

 Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Denpasar

Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Yogyakarta dapat dikategorikan sebagai kota yang sudah berada di jalur aman menuju ramah lanjut usia.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Yogyakarta kota ini memberikan penilaian warna oranye dan mendekati warna kuning yaitu skor 48%. Rinciannya, dari delapan dimensi kota ramah lansia empat di antaranya dinilai berwarna kuning, tiga dimensi masih orange, dan satu dimensi masih merah. Satu warna merah dan juga tiga warna orange ini menjadi kelemahan capaian kota ini. Apalagi skor capaian dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan yang masih merah ini relatif masih rendah (kurang dari 19%).

Dengan capaian ini, jalan untuk mewujudkan Kota Yogyakarta menjadi kota ramah lansia sudah cukup terarah. Bahkan kalau pembangunan kota ramah lansia ini direncanakan dengan matang akan terwujud dalam waktu tidak lama. Namun untuk mewujudkannya dalam waktu lebih cepat perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak karena secara total Kota Yogyakarta masih membutuhkan banyak perbaikan pada semua dimensi termasuk pada empat dimensi yang sudah kuning sekalipun.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Yogyakarta? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Yogyakarta dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Yogyakarta

Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Semarang dapat dinarasikan sebagai kota yang masih jauh dari kota ramah lanjut usia.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Semarang memberikan penilaian warna orange dengan total skor cukup rendah yaitu 35%. Masyarakat kota ini menilai dari 8 dimensi hanya ada satu dimensi yang dinilai sudah berwarna kuning (skor 51-75%). Selebihnya, 6 dimensi berwarna orange dan 1 dimensi berwarna merah. Bahkan pada dimensi Gedung dan Ruang Terbuka serta dimensi Transportasi yang berwarna orange, skor total capaiannya hanya sedikit di atas batas minimal warna merah (25%).

Meski demikian, harapan untuk menjadi kota ramah lansia bukan berarti tidak ada. Modalnya, pada tiga dimensi yang berwarna orange, yaitu Penghormatan dan Inklusi/Keterlibatan Sosial, Komunikasi dan Informasi, dan dimensi Dukungan Masyarakat dan Kesehatan, masyarakat Kota Semarang memberikan skor penilaian yang sudah menuju warna kuning. Dan, untuk mewujudkan kota ramah lansia pada 8 dimensi tersebut perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun diperlukan keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Semarang? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Semarang dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Semarang

Berdasarkan data baseline Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Bandung dapat dikategorikan sebagai kota yang belum ramah lansia namun sudah di jalur ke arah sana.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Bandung memberikan penilaian terhadap capaian 8 dimensi kota ramah lansia dengan warna orange yaitu total skor 46%. Sehingga masuk kategori pencapaian warna orange dan lebih mendekati warna kuning. Rinciannya empat di antaranya dinilai berwarna kuning, dan 4 dimensi lainnya masih berwarna orange.

Maka berdasarkan capaian indikator kota ramah lansia kota ini masih belum dikatakan ramah lansia. Namun, dengan capaian ini jalan untuk mewujudkan Kota Bandung menjadi kota ramah lansia sudah cukup terarah. Bahkan kalau pembangunan kota ramah lansia direncanakan dengan matang akan terwujud dalam waktu tidak lama. Dan, untuk mewujudkannya dalam waktu lebih cepat perlu aksi nyata dan dukungan dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah tapi diperlukan keterlibatan pihak swasta dan semua kelompok masyarakat termasuk untuk meningkatkan capaian empat dimensi yang sudah kuning.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Bandung? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Bandung dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Bandung

Dalam Studi Asesmen Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2013 Kota Jakarta Pusat diharapkan dapat menggambarkan keadaan DKI Jakarta secera keseluruhan. Berdasarkan data baseline studi ini Kota Jakarta Pusat dapat dinarasikan sebagai kota yang masih jauh dari kategori kota ramah lansia.

Berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, masyarakat Kota Jakarta Pusat menilai capaian total 8 dimensi masih berwarna orange dengan total skor 38,5. Rinciannya, 4  dimensi berwarna orange, 2 dimensi berwarna merah, dan 2 dimensi warna kuning.

Meski demikian, harapan untuk menjadi kota ramah lansia bukan berarti tidak ada. Karena masyarakat Kota Jakarta Pusat menilai pada dua dimensi sudah berwarna kuning. Tetapi untuk mewujudkan kota ramah lansia pada dimensi-dimensi lainnya perlu dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun diperlukan keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat. Artinya, untuk mencapai warna hijau, perlu dilakukan berbagai upaya dan usaha untuk meningkatkan skor penilaian masyarakat pada masing-masing dimensi.

Bagaimana gambaran detail capaian 8 dimensi kota ramah lanjut usia di Kota Jakarta Pusat? Bagaimana jika dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia? Bagaimana rekomendasi pencapaian dan strategi untuk Kota Jakarta Pusat dalam mewujudkan Kota Ramah Lanjut Usia 2030? Selengkapnya silahkan unduh.

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Kota Jakarta Pusat

Indonesia masih jauh dari kondisi lingkungan yang ramah lanjut usia. Hal tersebut merupakan pendorong SurveyMETER dan Center for Ageing Studies Universitas Indonesia (CAS-UI) untuk melakukan Studi Kota Ramah Lanjut Usia di 14 kota di Indonesia pada 2013. Studi ini merupakan buah kerja sama antara yang didanai oleh Knowledge Sector Aus-AID yang dikelola oleh The Asia Foundation. Hasil studi memberikan gambaran keadaan kota-kota di Indonesia pada tahun 2013. Gambaran yang dipaparkan tidak hanya mengenai keadaan di kota besar dan menengah juga termasuk juga kota kecil.

Yang menjadi penting bagi Indonesia—negara dengan jumlah lanjut usia terbesar kelima di dunia adalah upaya-upaya mewujudkan kota ramah lanjut usia. Rekomendasi detail dari 95 indikator penting  yang dirancang oleh WHO untuk menuju kota ramah lanjut usia pada tahun 2030, termasuk rekomendasi tahapan dalam tiap tahunnya untuk mencapai tujuan tersebut juga perlu mendapat perhatian yang penting.  

Hasil studi dirangkum dalam 15 buku. Buku pertama memuat metode penelitian dan hasil penelitian keseluruhan serta rekomendasi untuk Indonesia yang mencakup 14 kota. Keempat belas kota yang dicakup dalam studi adalah adalah Kota Medan, Payakumbuh, Mataram, Denpasar, Jakarta Pusat, Depok, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, Makasar, Balikpapan, Semarang, dan Bandung.  

Untuk pemahaman yang konprehensif, hendaknya tidak hanya membaca buku hasil penelitian per-kota namun juga membaca buku pertama yang memuat secara lengkap referensi, metode penelitian, hasil dan rekomendasi detail untuk keadaan Indonesia. 

Satu Langkah Menuju IMPIAN LANJUT USIA; Kota Ramah Lanjut Usia 2030 | Indonesia