Workshop and Public Lecture: Education, the Labour Market and Wage Inequality in Indonesia
Friday, 13/11/2015Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (FEB UNS) Surakarta
Direktur Riset SurveyMETER, Firman Witoelar Ph.D, tampil sebagai salah satu pembahas dalam Workshop and Public Lecture yang diselenggarakan ANU Indonesia Project Research Grant bekerja sama dengan Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (FEB UNS) Surakarta pada Rabu (11/11/2015) kemarin. Tema kegiatan ini adalah Education, the Labour Market and Wage Inequality in Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari diseminasi dan diskusi setalah sebelumnya dilakukan kolaborasi penelitian antara FEB UNS dan ANU Indonesia Project Research Grant tentang Education, the Labour Market and Wage Inequality in Indonesia (pendidikan, pasar tenaga kerja dan kesenjangan upah di Indonesia).
Selain Bapak Firman Witoelar, sebagai pembahas lainnya adalah Prof. Anne Daly (University of Canberra), Adjuct Associate. Prof. Chris Manning (ANU), Heni Wahyuni, Ph.D (FEB UGM), Tri Mulyaningsih Ph.D (FEB UNS), Dr. Riyana Miranti (University of Canberra), dan Farah Amalia SE (UGM). Selain diundang menjadi salah satu pembahas, dalam rangka peningkatan kapasitas staf, surveyMETER juga mengirimkan 2 staf lain yaitu Edy Purwanto dan Teguh Yudo Wicaksono sebagai peserta.
Acara workshop dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama berisi pemaparan dan diskusi publik dari Prof. Anne Daly tentang kesenjangan penghasilan di dunia, Adjuct Associate. Prof. Chris Manning tentang perkembangan pasar tenaga kerja dan kesenjangan di Indonesia, dan pemaparan Farah Amalia SE serta Heni Wahyuni, Ph.D tentang isu kesenjangan pendidikan dan kesenjangan pendapatan di negara-negara di dunia.
Sesi kedua fokus pada diseminasi temuan-temuan awal atas studi “Skill Differentials and Wage Inequality: A Study of the Indonesian Labour Market” yang dipresentasikan oleh Tri Mulyaningsih Ph.D dan Dr. Riyana Miranti dilanjutkan dengan pembahasan Firman Witoelar Ph.D. Sejumlah koreksi dan saran untuk penyempurnaan hasil studi ini disampaiakan. Setelah pembahasan, acara dilanjutkan dengan diskusi yang memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk memberikan koreksi dan masukan terhadap penelitian yang ada.
Dari pemaparan kedua sesi serta diskusi yang berkembang, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesenjangan pendapatan yang terjadi pada pasar tenaga kerja akibat dari tingkat pendidikan yang berbeda jelas akan selalu ada. Namun, kita berharap kesenjangan tersebut tidak terlalu lebar. Sebagai contoh adalah di negara-negara anggota Organisation for European Economic Co-operation (OEEC) kesenjangan tersebut relatif kecil.
Selain itu, berdasar paparan hasil-hasil penelitian tersebut banyak potensi penelitian lanjutan yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah melakukan penelitian yang menghubungkan antara kondisi dan kualitas sekolah pada masa kecil dengan tingkat pendapatan yang diperoleh sekarang. (EP/JF)