Survei Baseline Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting 2014
Wednesday, 24/12/2014SurveyMETER
Studi ini diselenggarakan atas kerjasama antara SurveyMETER dan Mathematica dengan support dari Millennium Challenge Account Indonesia (MCA Indonesia). MCA Indonesia adalah lembaga yang didirikan oleh The Millennium Challenge Corporation (MCC)—sebuah Organisasi Pemerintah Amerika Serikat (berdiri Januari 2004), setelah penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia pada November 2011 untuk melaksanakan kegiatan pengembangan pengetahuan dan kesehatan selama lima tahun (April 2013 sampai April 2018).
MCC memiliki misi untuk mengurangi kemiskinan dengan mendukung berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi transformatif di negara-negara yang menciptakan, mengembangkan dan mempertahankan lingkungan kebijakan yang sehat. MCC dirancang untuk mendukung strategi inovatif dan menjamin akuntabilitas untuk hasil yang dapat diukur.
Di antara kegiatan yang dilakukan adalah akan melakukan Survei Baseline Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting. Studi ini merupakan survei baseline Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat. Proyek Gizi berupaya meningkatkan berbagai hasil kesehatan ibu dan anak, terutama stunting, dan akhirnya memberikan kontribusi terhadap pengentasan kemiskinan di 11 provinsi di Indonesia. Proyek Gizi ini dibuat berdasar atas keberhasilan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Generasi Sehat dan Cerdas(PNPM-Generasi) dengan meningkatkan pengembangan berbasis masyarakat (CDD), yaitu proyek dengan indikator yang terkait dengan kesadaran masyarakat tentang gizi dan stunting.
Proyek Gizi juga termasuk input sisi penawaran seperti membangun kapasitas ibu dan petugas kesehatan anak di samping makanan pendamping ASI dan pemantauan pertumbuhan, distribusi mikronutrien pada anak-anak, penyedia layanan pelatihan dan pertemuan masyarakat tentang cara untuk mempromosikan sanitasi yang layak dan perilaku kesehatan, dan nasional dan kampanye kesadaran masyarakat setempat untuk mendorong perubahan perilaku di sekitar menyusui dan pemberian makanan tambahan yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan stunting.
Tujuan studi di antaranya untuk memberikan kontribusi bukti/data dasar mengenai apakah kegiatan gizi yang berhubungan disampaikan dalam konteks model CDD insentif dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak dan akhirnya menyebabkan penurunan angka kemiskinan. Evaluasi Dampak akan memberikan kontribusi untuk bukti-bukti tentang bagaimana mengurangi stunting di daerah miskin dan terpencil di Indonesia. Juga, akan memungkinkan pembuat kebijakan untuk memahami bagaimana gambaran Program CDD bekerja di daerah-daerah yang belum menerima manfaat dari program ini.
Studi ini dilakukan di 190 kecamatan di 22 kabupaten di tiga provinsi sasaran evaluasi Proyek Gizi. Yaitu Sumatera Selatan (9 kabupaten), Kalimantan Barat (8 kabupaten), dan Kalimantan Tengah (5 kabupaten). Di setiap kecamatan dipilih 4 desa di mana setiap desa akan dilakukan randomisasi 1 SLS (Satuan Lingkungan Setempat) di bawah desa.
Total sampel responden berjumlah 4.560 rumah tangga yang diambil dari rumah tangga yang dirandom dari desa terpilih. Di setiap desa diwawancarai 2 rumah tangga ibu hamil (trimester 2 dan 3) dan 4 rumah tangga yang memiliki anak 0-35 bulan. Sehingga dalam satu wilayah pencacahan (1 kecamatan) terdapat 24 responden rumah tangga terpilih.
Studi ini disebut sebagai Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI/IFLS) kecil karena tahapan pengumpulan datanya yang hampir sama. Setelah dilakukan listing rumah tangga di wilayah pencacahan, kemudian masuk tim survei rumah tangga (HH), tim pengukur kesehatan (US), dan tim komunitas dan fasilitas (KOMFAS) dalam tim yang berbeda namun dalam koordinasi yang sama.
Sementara, pengumpulan data lapangan studi dilakukan pada akhir November 2014 dan berakhir pada Januari 2015 mendatang. (JF)