Baliho dan Spanduk HLUN 2013 SurveyMETER-PERGEMI Yogyakarta Menarik Perhatian Jurnalis
Wednesday,19/06/2013SurveyMETER
Dalam memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 29 Mei lalu, SurveyMETER bekerja sama dengan Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) Yogyakarta “merayakannya” dengan mengadakan kampanye dengan tagline lima ajakan; HORMATILAH, SAYANGILAH, PRIORITASKANLAH, PERHATIKANLAH, dan RAWATLAH Lanjut Usia. Sejumlah baliho dan spanduk yang berisi lima ajakan tersebut telah dipasang sejak tanggal 24 Mei dikawasan Bandara Adisucipto, Pasar Bringharjo, Pojok Benteng Kulon, KFC Sudirman, dan berbagai tempat strategis lainnya. (lihat latest news: Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2013 dan Kampanye Hari Lanjut Usia Nasional 2013).
Rupanya beragam apresiasi muncul dari publik terkait kampanye tersebut termasuk menispirasi tulisan blog beberapa jurnalis dan penulis lepas dalam mensyiarkan semangat dan makna dari peringatan HLUN tersebut. Djasli Djosan, mantan redaktur dan reporter RRI, anggota Dewan Redaksi Majalah Harmonis Jakarta, adalah salah satu yang mengapresiasi HLUN 2013 dan kampanye dari SurveyMETER dan PERGEMIYogyakarta tersebut dalam blognya. Berikut adalah tulisannya yang diposting pada Sabtu, 01 Juni 2013 di http://djaslidjosan.blogspot.com/2013/06/hari-lansia-nasional-2013.html
Hari Lansia Nasional 2013
Hari Lansia Nasional pada 29 Mei 2013 berlangsung dengan pelbagai kegiatan untuk menyantuni lansia kurang mampu. Pada 26 Mei 2013, Kementerian Sosial memberi bantuan perbaikan rumah kepada seorang lansia di Kampung Kambing RT 007/RW 06 Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citereup, Bogor. Kementerian Sosial sejak 2006 juga memberi bantuan kepada 10 ribu lansia di 28 provinsi a 300 ribu rupiah. Tampak adanya kegiatan Kementerian Sosial untuk meningkatkan kesejahteraan lansia terlantar. Jumlah tersebut masih sedikit dibandingkan keberadaan 2,4 juta lansia terlantar di seluruh Indonesia.
Sehubungan Hari Lansia Nasional 2013, Menteri Sosial Salim Segaff Al Juffrie mengajak masyarakat menyayangi dan melindungi lansia. Ia mengakui tanggapan masyarakat terhadap lansia masih rendah, karena itulah menyayangi dan melindungi lansia dijadikan gerakan yang dimulai pada Hari Lansia Nasional 2013.
Di luar pemerintah yang diwakili Kementerian Sosial, masyarakat luas perlu ikut membantu meningkatkan kesejahteraan lansia. Ini dapat dil akukan melalui kegiatan RT, RW dan Kelurahan. Syaratnya, ada kesadaran untuk membantu. Selain itu juga dapat dilakukan melalui LSM yang dibentuk khusus untuk itu. Lembaga Penelitian SurveyMeter misalnya, bersama Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia, Yogyakarta berkampanye untuk lansia dengan 5 ajakan: hormati, sayangi, prioritaskan, perhatikan, dan rawat lansia. Baliho dan spanduk berisi kelima ajakan tersebut dipasang di pelbagai tempat strategis di Yogyakarta.. Lembaga ini berpendapat bahwa tugas generasi muda dan dewasa, berupaya kembali kepada semangat dan nilai kearifan budaya Indonesia dalam berinteraksi sosial dengan lansia. “Kita generasi muda dan dewasa, harus terbiasa untuk senantiasa berperilaku menghormati, menyayangi, memprioritaskan, memperhatikan dan merawat mereka dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus saat untuk belajar kepada mereka.” Begitu bunyi pernyataan Lembaga Penelitian Survey Meter. Dasar kelima ajakan tersebut karena pada diri lansia, dipastikan tersimpan kelebihan dalam pengalaman, pengetahuan, keahlian dan kearifan yang umumnya tidak dimiliki generasi muda dan dewasa.
Masih ada 19,8 juta lansia yang tidak tergolong terlantar, juga memerlukan perhatian dan bantuan masyarakat non lansia. Banyak diantara mereka yang masih potensiasl tapi tidak punya tempat untuk menyalurkan kemampuan. Tentunya tidak termasuk para lansia seperti Megawati, Taufik Kiemas, Wiranto, Jusuf Kalla, Budiono dan SBY. Mereka termasuk kelompok yang laku sampai tua.
Mantan redaktur dan reporter RRI, anggota Dewan Redaksi majalah Harmonis di Jakarta.