Studi Lanjut Usia Purworejo (Lansia-CAPI) 2012

Jumat, 10/08/2012

causes
Pelaksanaan wawancara lansia-uji coba metode-program CAPI 2011 di Kabupaten Purworejo

Pada Juli 2012 lalu SurveyMETER kembali melakukan ujicoba metode penelitian dengan CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) dalam Studi Lanjut Usia Purworejo. Studi ini yang kkedua setelah tahun 2011 lalu. Studi ini merupakan penelitian independen SurveyMETER dengan suport Program Sektor Pengetahuan (Knowledge Sector) AusAID.

Studi Lanjut Usia dengan CAPI 2012 ini dilakukan di lima kecamatan di Kabupaten Purworejo dengan sampel 200 responden rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga lanjut usia. Studi ini juga sebagai persiapan pelaksanaan Indonesia Family Life Survey putaran kelima (IFLS-5) 2014 yang juga direncanakan menggunakan metode CAPI.

Untuk menguji efektivitas dan ketelitian program CAPI, dalam studi lanjut usia 2012 dilakukan perbandingan antara CAPI dengan wawancara memakai paper. Juga dibandingkan antara pewawancara senior dan junior dalam dua metode tersebut. Untuk itu, teknis wawancara dalam studi ini dibagi dalam 4 kelompok di mana pewawancara senior dan junior wawancara berpasangan, yaitu: pertama pewawancara senior melakukan wawancara dengan paper sementara pewawancara junior mengikuti wawancara dan mengiskan jawaban dalam dengan CAPI.

Kedua, pewawancara senior melakukan wawancara dengan CAPI sementara pewawancara junior mengikuti wawancara dan mengiskan jawaban dalam paper. Ketiga, pewawancara junior melakukan wawancara dengan paper sementara pewawancara senior mengikuti wawancara dan mengiskan jawaban dalam dengan CAPI. Keempat, pewawancara junior melakukan wawancara dengan CAPI sementara pewawancara senior mengikuti wawancara dan mengiskan jawaban dalam paper.  

Studi Lanjut Usia ini menggunakan instrument pertanyaan khusus untuk meneliti persoalan lanjut usia. Secara khusus studi ini bertujuan untuk melihat kesejahteraan lansia di Kabupaten Purworejo yang tinggal di rumah sendiri atau di rumah keluarganya. Kesejahteraan dilihat dari sisi kesehatan responden secara fisik maupun mental. Secara spesifik tudi ini mempelajari beberapa hal mengenai lansia, antara lain: karakteristik lansia, kegiatan lansia, kepemilikan anak, hubungan dengan anak, kesehatan lansia, transfer lansia, dan peran posyandu dan panti werdha dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lansia. [JF]