Workshop Leadership dalam Manajemen Survei
- Tanggal : 14/03/2014 - 14/03/2014
- Lokasi : Ruang Meeting Lt.2 Kantor SurveyMETER Maguwoharjo Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Menyambut sejumlah agenda penelitian pada 2014 – 2015 mendatang SurveyMETER mengadakan Workshop Leadership dalam Manajemen Survei pada Jum’at (14/03/2014) kemarin. Kegiatan berlangsung mulai 08.00-17.00 di Ruang Meeting Lantai 2. Workshop diikuti 32 peserta yang merupakan calon koordinator lapangan, pengawas lokal, dan pengawas data pada penelitian-penelitian mendatang. Acara dibuka langsung oleh Direktur Eksekutif SurveyMETER, Dr Ni Wayan Suriastini MPhil.
Ibu Wayan, dalam sambutan pengantarnya, menyebutkan workshop ini bertujuan untuk mendiskusikan semua manajemen yang berhubungan dengan survei di SurveyMETER. Sehingga paska workshop semua kegiatan lapangan dan kantor bisa berjalan dengan baik dan tersistem.
Agenda workshop berisi paparan 7 materi inti dalam manajemen survei lapangan. Materi pertama, mengenai Job Description lapangan disampaikan oleh Ibu Bondan Sikoki. Bu Bondan mengawali paparan materinya dengan mengulas sejarah perkembangan SurveyMETER. Selanjutnya Bu Bondan menyampaikan konsep dasar seorang leader dalam kegiatan survei lapangan adalah bahwa leader itu bukan identik bos yang hanya bisa membagi-bagi tugas. Leader adalah seseorang yang bisa membawa serta timnya untuk maju ke depan bersama. Seorang leader harus bisa membawa tim dalam tujuan yang harus dicapai, mentaati aturan, membangun team work, menjadi panutan, professional, dan memiliki inisiatif.
Materi kedua, mengenai Persiapan Studi disampaikan oleh Ibu Wayan. Ibu Wayan menyampaikan tahap persiapan studi di SurveyMETER terdiri dari: tahap pengembangan instrumen (diskusi, update, dan formating instrumen), tahap pengurusan perijinan, tahap penyediaan logistik, tahap pilot/pre test, dan diskusi hasil pilot/pre test.
Selanjutnya materi ketiga, mengenai Training disampaikan oleh Pak Nasirudin. Pak Udin menyampaikan tahapan Training terdiri dari Training of Trainers (ToT) yang merupakan persiapan training besar atau Training of Enumerators (ToE). Out put Tot memiliki fungsi persiapan yaitu fungsi substantif, berhubungan dengan materi, fungsi teknis (logistik, rekruitmen), dan persiapan pelaksanaan (tempat training, logistik, peserta, training (kelas, diskusi, field practise, review), evaluasi, dan persiapan training lanjutan)
Materi keempat mengenai Pengumpulan Data lapangan disampaikan oleh Pak Edy Purwanto. Tahap ini memiliki dua substansi yaitu persiapan (berkas perijinan, keuangan, perlengkapan tim, dan pemberangkatan) dan pengawasan (supervisi, pemeriksaan, verifikasi).
Materi kelima mengenai Laporan Pelaksanaan Survei disampaikan oleh Ibu Wayan. Ibu Wayan menyampaikan out line laporan terdiri dari: ucapan terimakasih/kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, desain penelitian, response rate/pencapaian target, penggantian sampel (jika ada), instrument survei, pelaksanaan survei, komentar mengenai kuesioner dan pelaksanan survei, user guide, dan lampiran (tor, anggota tim, kuesioner, manual).
Materi keenam mengenai Data Cleaning disampaikan Pak Firman Witoelar. Secara alur, data cleaning ini ada yang dilakukan di lapangan dan ada di pusat informasi penelitian (PIP). Menurut Pak Firman, di antara hal yang penting dipersiapkan dalam data cleaning ini adalah penguasaan substansi, penguasaan kuesioner, pembuatan daftar cek konsistensi, dan pembuatan program data entri look up consistency check yang biasanya di bawah pengawasan koordinator lapangan dengan programmer.
Pak Firman juga menyampaikan materi Laporan Analisa di mana outline nya terdiri dari: motivasi/latar belakang, pertanyaan riset, studi literatur (mengapa melakukan studi), metodologi, deskripsi tentang data, analisa, dan kesimpulan. Kemudian dilengkapi dengan analis deskriptif mengenai tabel target vs wawancara, tabel komposisi sampel, dan analisa deskriptif variabel kunci.
Sebagai tambahan, materi keenam mengenai Penulisan Laporan Pengalaman Survei Lapangan disampaikan oleh Jejen Fauzan. Jejen menekankan konsep penulisan laporan pengalaman, ke depannya, tidak hanya sekadar laporan demografi saja namun dapat diperkaya dengan narasi mengenai temuan menarik di lapangan dikonteks-kan dengan substansi penelitian. Jejen memberikan tips dasar menuliskan pengalaman lapangan ini dengan konsep jurnalistik dimana tulisan merupakan jawaban atas pertanyaan 5 W 1 H (What; apa yang menarik di lapangan, Who; siapa subjek/pelakunya, When; kapan kejadian/ dalam momen apa, Where; di mana tempatnya, Why; mengapa hal tersebut menarik, dan How; bagaimana hal itu bisa terjadi).
Materi workshop ditutup dengan paparan materi Pelaporan Keuangan yang disampaikan coordinator bagian keuangan, Bapak Bagus Pramudijono. Pak Bagus menyampaikan prosedur serta SOP Keuangan dan Akuntansi SurveyMETER. (JF)