Studi Manajemen Kebersihan Menstruasi di Indonesia (MHM) 2014
Selasa, 04/11/2014SurveyMETER
Memahami Praktek, Faktor Penentu dan Dampaknya bagi Remaja Putri yang Bersekolah
Di Indonesia, masih sangat sedikit pengetahuan atau penelitian mengenai Manajemen Kebersihan Menstuasi (Menstrual Hygiene Management) diantara remaja putri, termasuk dalam konteks sekolah. Akibatnya, penyebab dan dampak manajemen kebersihan menstruasi pada perempuan Indonesia belum banyak dipahami. Sehingga tidak ada banyak program dan intervensi untuk meningkatkan manajeman kebersihan menstruasi ini. Di sisi lain, menstruasi bisa menyebabkan remaja putri absen dari sekolah bahkan sampai drop out. Di samping itu akan berdampak terhadap kondisi kesehatan dan sosial ekonomi mereka dalam jangka panjang.
Atas dorongan tersebut SurveyMETER melakukan Studi Manajemen Kebersihan Menstruasi diantara remaja putri di Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan manajemen kebersihan menstruasi remaja putri di Indonesia. Maksud dari penelitian ini adalah, pertama memahami manajemen menstruasi yang umumnya berlaku saat ini, faktor-faktor penyebabnya dan akibatnya terhadap remaja putri. Kedua, mengidentifikasi target kunci untuk intervensi demi meningkatkan kebijakan dan program khususnya di lingkungan sekolah.
Studi ini merupakan kerja bareng SurveyMETER dan Burnet Institute dengan suport dari UNICEF. Wilayah studi berada di 8 kabupaten/kota di 4 Provinsi yaitu Papua (Kabupaten Boven Digoel, Kota Jayapura), Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Daya, Kota Kupang), Sulawesi Selatan (Kabupaten Kepulauan Selayar, Kota Makassar), dan Jawa Timur (Kabupaten Trenggalek, Kota Madiun)
Studi ini dengan dilakukan di sekolah secara pararel dengan metode campuran (mixed methods). Studi kualitatif dilakukan dengan metode Focus Group Discussions (FGD) dan wawancara mendalam. Studi kuantitatif dilakukan dengan cara menggunakan angket pada siswa-siswi di sekolah dan observasi sekolah. Informan studi ini adalah Kepala Sekolah/Guru, Murid Perempuan, Murid Laki-laki, Tenaga Kesehatan (Bidan/Petugas Kesehatan di Puskesmas), dan Orang tua perempuan di sekitar sekolah. Kegiatan penelitian dilakukan mulai September hingga Oktober 2014
Studi ini telah melewati rangkaian persiapan di antaranya pilot praktek FDG siswa dan FGD siswi, pilot indepth interview remaja putri, dan pilot studi lapangan di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta. (TPA/JF)