Studi Peta Risiko Bencana Gunung Merapi (RISKMAP) 2012

Rabu, 08/08/2012

causes
Tim Survei menyusuri salah satu dusun yang paling terdampak erupsi Merapi 2010 di Kabupaten Sleman yang menjadi salah satu wilayah survei untuk menemui responden

SurveyMETER sebagai lembaga sektor pengetahuan dalam kegiatannya berusaha mengembangkan pengetahuan ilmiah. Salah satu upayanya dengan membuka dan menjalin kerjasama dengan pemerintah dan non-pemerintah pada sektor ini. Kerjasama yang dibangun dengan pihak pemerintah adalah berupa sharing, diskusi, dan penjaminan mutu data khusunya bagaimana sebuah data bisa digunakan untuk menginspirasi, mendukung, dan dipergunakan sebagai bahan pembuatan kebijakan.

Salah satu wujud dari upaya tersebut kerja sama SurveyMETER dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta dalam melakukan studi pemetaan wilayah kawasan risiko bencana Gunung Merapi. Studi ini dilakukan di 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kegiatan lapangan studi ini berlangsung pada Juni hingga Juli 2012 yang dimulai dari tahap persiapan sampai diperolehnya raw data dari hasil survei.

Dasar pemikiran studi ini diawali dari dampak besar dari erupsi Merapi 2010 yang terlihat dari kerusakan lingkungan serta infrastruktur sosial yang sangat tinggi. Semua dampak tersebut membutuhkan penanganan serius serta upaya terus menerus dalam membuat sebuah kebijakan. Salah satu upaya kebijakan tersebut adalah tersedianya data yang memadai dan akurat tentang apa yang disebut dengan.

Salah satu upaya untuk tersedianya data tersebut adalah melalui pemetaan daerah bencana dengan melihat pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat terutama terhadap tanggap bencana Merapi.  Upaya pemetaan daerah rawan bencana ini merupakan sebuah perencanaan jangka panjang wilayah hunian manusia yang dekat dengan kawasan rawan bencana. Hal ini menjadi sangat penting dalam upaya memberikan informasi kepada semua pihak terutama pemerintah dalam penanganan dan penanggulangan risiko bencana serta membuat kebijakan wilayah hunian.

Latar belakang tersebut mendasari SurveyMETER dengan BPPTK melakukan pemetaan wilayah risiko bencana Gunung Merapi Yogyakarta melalui studi ini. SurveyMETER merancang dan membuat instrumen yang ditanyakan kepada informan rumah tangga di Kabupaten Sleman, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, dan Kota Yogyakarta. Total informan sampel berjumlah 3675 Rumah tangga yang ada di 735 dusun dan 166 desa / kelurahan.

Studi ini memiliki tujuan; tersedianya data wilayah risiko bencana di lima wilayah tersebut, adanya informasi berkaitan dengan wilayah risiko bencana dalam sudut pandang ketersediaan data di setiap kelurahan, diperolehnya informasi masyarakat di sekitar wilayah bencana berkaitan dengan pengetahuan tentang risiko lahar (KRB 1), awan panas dan lahar (KRB 2), awan panas (KRB 3), serta persepsi dan sikap masyarakat terutama berhubungan dengan aspek kebencanaan. [DA/JF]