Studi Migrasi 2014
Senin, 24/02/2014SurveyMETER
SurveyMETER bersama Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab melakukan studi tentang buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di dua desa di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pengumpulan data lapangan studi ini dilakukan pada Februari hingga Maret 2014.
Penelitian ini didorong oleh kenyataan yang sudah umum bahwa selama ini calon TKI masih jarang bersikap kritis dalam menuntut hak memperoleh informasi secara benar dan transparan dari Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) karena ada kemungkinan PPTKIS menyesatkan informasi demi meraih keuntungan semata. Sebaliknya, kebanyakan TKI malahan tidak benar-benar mengetahui tentang PPTKIS yang dipilih. Mereka seringkali hanya sekadar membaca modul atau brosur, tanpa menggalinya dengan mencari informasi kepada orang yang bekerja atau pernah bekerja di PPTKIS tersebut.
Sebenarnya, calon TKI mempunyai banyak pilihan dalam layanan penempatan tenaga kerja dengan menjamurnya jumlah PPTKIS. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat ada lebih dari 1.000 PPTKIS yang terdaftar di website mereka. Secara teori, kompetisi antara PPTKIS seharusnya menghilangkan kinerja buruk agensi. Tetapi kenyataannya, masih agensi yang melakukan praktik eksploitasi mulai dari memalsukan dokumen untuk mengikuti training pra keberangkatan, penempatan di luar negeri yang tidak sesuai skil dan kompetensi, sampai kegagalan dalam pemberdayaan TKI setelah kembali ke Indonesia.
Dan, ironisnya data yang tersedia mengenai kondisi dan kualitas sponsor, PPTKIS, dan agensi masih sangat minim di Indonesia. Karena itu, perlu adanya informasi yang bisa dijadikan referensi bagi calon TKI, agar tingkat kegagalan menjadi buruh migran ini bisa diantisipasi dari awal. Atas dasar pembacaan inilah studi ini dirancang. Hal ini bertujuan untuk lebih memahami permasalahan pekerja migran di Indonesia dalam memilih sponsor, PPTKIS, dan agen dari segi pengetahuan mereka tentang kualitas dan kemampuan pekerja migran untuk memberikan informasi tentang kualitas agen migrasi kepada calon migran tentang kesejahteraan migran dan pasar migrasi secara lebih luas..
Pemilihan sampel studi ini dilakukan dengan menggunakan data Potensi Desa (PODES) 2011 untuk mengidentifikasi beberapa desa yang akan dikunjungi. Desa-desa tersebut dipilih berdasarkan beberapa kriteria demografi. Sementara responden sampel yang diambil adalah 250 pekerja migran perempuan yang sudah kembali dari luar negeri pada periode 2011-2014. [JF]