Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia Wilayah Timur (SAKERTIM/IFLS-East) 2012

Rabu, 09/01/2013SurveyMETER

causes
Pengukuran kesehatan responden setelah wawancara di satu kelurahan di Kota Ternate, Maluku Utara, 14 Mei 2012. (Foto: Tim Malut-IFLS-East/SM)

Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia Wilayah Timur (SAKERTI TIMUR atau SAKERTIM) atau dikenal juga dengan Indonesian Family Life Survey East (IFLS East) dilakukan di 7 provinsi di Indonesia Wilayah Timur meliputi: Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Kegiatan SAKERTIM terdiri atas Survei Rumah Tangga yaitu wawancara dengan rumah tangga  dan Survei Komunitas dan Fasilitas yang mewawancarai aparat desa, pemuka adat, masyarakat, fasilitas pendidikan, dan fasilitas kesehatan. SAKERTIM ini terselenggara atas kerjasama SurveyMETER dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) atas suport AusAID.

Survei Rumah Tangga SAKERTIM tahun 2012 mewawancarai 2.690 rumah tangga yang tersebar di 98 wilayah pencacahan (desa/kelurahan) yang dipilih secara acak. Seperti halnya SAKERTI reguler, informasi-informasi dari rumah tangga yang dikumpulkan secara terperinci pada survei rumah tangga SAKERTIM mencakup berbagai macam aspek kehidupan rumah tangga, termasuk indikator-indikator kesejahteraan ekonomi dan sosial antara lain konsumsi, pendapatan, harta kekayaan, partisipasi tenaga kerja, pendidikan, migrasi, kesehatan, penggunaan fasilitas kesehatan, asuransi kesehatan, sejarah perkawinan, kehamilan, penggunaan kontrasepsi, pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat dan sebagainya. Keterangan ini diperoleh baik melalui wawancara dengan kepala rumah tangga maupun wawancara dengan masing-masing anggota rumah tangga di rumah tangga-rumah tangga terpilih.

Secara keseluruhan kegiatan survai rumah tangga IFLS East dimulai sejak persiapan dan pilot test bulan Januari 2012, pelatihan calon pewawancara 16 April-13 Mei, hingga selesai pengumpulan data lapangan bulan Agustus 2012. Kemudian dilanjutkan kembali bulan November 2012 untuk menyelesaikan pengeumpulan data 3 wilayah pencacahan (wilcah) yang ditunda karena cuaca buruk. Dari 98 wilcah yang direncanakan, dalam pelaksanaannya mencakup 99 wilcah yang tersebar di 99 desa/kelurahan, 91 Kecamatan, 52 kabupaten, dan 7 Provinsi. [JF]