Gubernur DIY Mengusulkan SurveyMETER Melakukan Studi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Senin,10/02/2014Yogyakarta
Data-data yang ada yang disampikan SurveyMETER dapat menjadi bahan diskusi BAPPEDA dan instansi terkait. Ke depan, kami juga mengundang SurveyMETER untuk melakukan diskusi dengan BAPPEDA. Demikian disampaikan Sri Sultan Hamengkubuwono X sesaat setelah Tim SurveyMETER selesai menyampaikan presentasi audiensi pada Jum’at (7/02/14) lalu di Kantor Kepatihan Jl. Malioboro Yogyakarta.
“Setelah itu kabupaten/kota akan saya undang, dengan harapan aplikasi dari hasil diskusi tersebut tidak bias.” ujar Sri Sultan yang tidak mengira kalau kantor SurveyMETER di Maguwoharjo.
Pada kesempatan tersebut Sri Sultan didampingi oleh Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial, staf di Sekretariat Daerah DIY. Sementara dari SurveyMETER hadir Bondan Sikoki, Ni Wayan Suriastini, Firman Witoelar, Edy Purwanto, Dani Alfah, Nasirudin, dan Setyo Pujiastuti.
Kesempatan emas ini dimanfatkan SurveyMETER untuk menyampaikan profil umum serta perkembangan kegiatan-kegiatan penelitian SurveyMETER sejak berdiri tahun 2002 hingga sekarang. Dan yang terpenting menyampaikan hasil, implikasi kebijakan, serta rekomendasi sejumlah studi independen bidang kesehatan, pendidikan, dan kebencanaan yang dilakukan periode 2012-2013 di lingkup regional Daerah Istimewa Yogyakarta. Juga disampaikan kegiatan pendampingan desa yang dilakukan di Kabupaten Bantul.
Studi pada bidang kesehatan telah dilakukan Studi Asesmen Kapasitas Kota Ramah Lanjut Usia dan Studi Puskesmas Santun Lansia, dilaksanakan tahun 2013 atas support AusAID. Pada bidang pendidikan telah dilakukan Studi Edukasi Paud, juga dilaksanakan tahun 2013 atas support AusAID. Pada bidang kebencanaan telah dilakukan Longitudinal Survey Merapi 1 (LS Merapi 1) bekerja sama dengan Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) DIY dan FPRB Jawa dengan suport dari BNPB dan UNDP. Sementara LS Merapi 2, hari ini masih tahap akhir training petugas lapangan dan pemberangkatan tim ke lapangan pada (12/02/14) besok. Pada bidang ini, sebelumnya SurveyMETER dipercaya untuk melakukan Studi Peta Risiko Bencana Gunung Merapi [RISKMAP] bekerja sama dengan BPPTK (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian) Yogyakarta tahun 2012.
Kegiatan Pendampingan yang dilakukan di wilayah DI Yogyakarta adalah, pertama, pendampingan di dua desa binaan yaitu Guwosari dan Jatimulyo di kabupaten Bantul yang mencakup pembuatan profil desa, pendampingan PAUD dan komunitas Lanjut Usia. Kedua, penguatan data sebagai dasar pembuat kebijakan untuk SKPD Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan serta BAPPEDA di 21 kabupaten di DI Yogyakarta (4 kab), Jawa Tengah (9 kab) dan Jawa Timur (8 kab) yang kemudian berujung dengan permintaan pendampingan khusus dari Kabupaten Sleman. Ketiga, studi Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Sleman atas permintaan pemerintah daerah setempat melalui BAPPEDA Kabupaten Sleman.Menyambut maksud dan paparan hasil studi dan kegiatan SurveyMETER ini, Sri Sultan menyampaikan rasa interestnya.
Selain hal di atas, Sri Sultan juga mengusulkan SurveyMETER dapat melakukan studi mengenai remaja dan orang tua terkait pembinaan remaja yang rentan hamil di luar nikah. Menurutnya, problem ini sangat penting dipetakan dalam data studi karena pengaruhnya sangat besar, tidak hanya untuk remaja tapi untuk orang tuanya. Sultan menginginkan permasalahan remaja ini dilindungi pemerintah. Kalau tidak, orang tua bisa melakukan apapun yang membahayakan anak dan janinnya. Sehingga kecenderungan anak lahir cacat dibuang di tempat sampah dan seterusnya. Sultan memandang di Yogyakarta sudah perlu ada klinik khusus remaja yang dapat merahasiakan identitas mereka.
Dari hasil studi tersebut dapat digambarkan bagaimana mengubah persepsi orang tua dan masyarakat. Sehingga anak perempuan yang hamil di luar nikah tetap dianggap dan diperlakukan seperti wanita. Sultan melihat program pemerintah terkait remaja hamil di luar nikah ini selama ini hanya kulit (makro) nya saja, tidak berani masuk pada persoalan.
Ibu Bondan Sikoki mewakili SurveyMETER menyampaikan akan menindak lanjuti usulan tersebut. Sebelumnya, sidampaikan Bondan, lima tahunan lalu, SurveyMETER pernah melakukan studi pembelajaran seks terhadap remaja. Hasilnya, remaja akan lebih terbuka bercerita kepada teman sendiri dari pada kepada gurunya. Kedepannya, anak-anak remaja itu bisa diberdayakan dengan direkrut menjadi kader konseling kesehatan remaja. (JF)