Studi Promosi Tabungan untuk Pekerja Seks (PTPS) 2014

Selasa, 25/02/2014SurveyMETER

causes

Mulai Februari hingga Maret ini, SurveyMETER bekerjasama dengan Monash University dan Australian Reserch Council melakukan penelitian Studi Promosi Tabungan untuk Pekerja Seks (PTPS). Studi ini didorong oleh kenyataan bahwa pada saat kehilangan penghasilan secara tidak terduga dan tidak memiliki tabungan, wanita pekerja seks cenderung akan menutupi kerugiannya dengan melakukan transaksi seks yang lebih beresiko namun menghasilkan imbalan yang lebih besar.

Beberapa literatur hasil studi menggambarkan bahwa Wanita Pekerja Seks (WPS) melakukan transaksi seksual yang lebih beresiko dikarenakan kondisi ekonomi yang sulit tapi belum pernah mencoba memiliki rekening tabungan untuk bisa mengurangi perilaku tersebut. Perilaku seperti inilah yang menyebabkan tingginya penyebaran HIV/PMS di kalangan WPS dan pelanggannya. Imbasnya, tingkat kemungkinan penyebaran HIV ke masyarakat menjadi lebih tinggi karena pelanggan biasanya memiliki keluarga yang memungkinkan terjadi penularan kepada mereka.

Kenyataan tersebut diperkuat oleh laporan bahwa hanya terdapat 15 persen perempuan di Indonesia yang berpendapatan rendah serta berpendidikan rendah memiliki rekening tabungan formal, dan untuk para WPS (Wanita Pekerja Seks) jumlahnya jauh lebih sedikit. Diantara beberapa faktor penyebabnya adalah masih kentalnya stigma sosial dan kesulitan mengakses bank cabang pada jam tertentu.

Karenanya, studi ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari akses tabungan terhadap perilaku beresiko diantara para wanita pekerja seks. Setelah studi ini selesai akan dilakukan intervensi dengan pemberian tabungan khusus bagi WPS tersampel yang kemudian akan dilakukan pendampingan studi evaluasi dampaknya.

Daerah penelitian yang terpilih untuk melakukan studi ini adalah Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Pasuruan. Sementara responden penelitian ini terdiri dari 3 kelompok responden dan target masing-masing, yaitu kelompok responden Wanita Pekerja Seks / Sex worker (S) dengan target 600 responden, kelompok responden Pelanggan / Client (C) dengan target 300 responden, dan kelompok responden Masyarakat Umum / General Population (G) dengan target 400 responden.

Pembagian wilayah pencacahan bagi responden wanita pekerja seks dan pelanggan berdasarkan 14 hotspot kelompok dampingan dari CSO Yayasan Paramitra yang berada di 4 kabupaten tersebut. Sementara untuk kelompok general population digunakan random untuk menentukan kecamatan tersampling, setelah mendapatkan kecamatan sampel selanjutnya akan dirandom lagi untuk mendapatkan desa sampelnya. [JF]