Survei Keberlanjutan Petani Penggarap (SKPP-KOPI) 2015

Jumat, 14/08/2015SurveyMETER

causes

SurveyMETER bekerja sama dengan The Sidney University dan J-PAL melaksanakan Survei Keberlanjutan Petani Penggarap (SKPP-KOPI) 2015. Studi SKPP dilakukan di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan datanya adalah wawancara tatap muka langsung dengan responden.

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dua tahap yakni pertama, pengumpulan data untuk RCT mulai 11 Agustus 2015 hingga 28 Agustus 2015. Kedua, pengumpulan data PSM, mulai dilaksanakan 31 Agustus hingga 13 September 2015.

Tujuan utama yang ingin dicapai dari studi ini ada tiga, yaitu pertama, untuk mengidentifikasi dan menganalisis aspek-aspek yang berhubungan dengan kehidupan petani penggarap kopi. Kedua, untuk mengetahui dan menganalisis informasi yang berhubungan dengan pengalaman petani kopi dalam mengelola usaha tani kopi dan usaha tani lainnya.  Ketiga, untuk mengetahui dan menganalisis dampak dari program sertifikasi kopi terhadap kehidupan petani kopi.

Responden utama yang diwawancarai dalam studi ini adalah mereka yang menjadi petani kopi, baik petani kopi yang mendapat binaan dari IndoCafco maupun petani yang bukan binaan dari Indocafco. Petani binaan Indocafco dalam studi ini disebut sebagai petani kopi kelompok RCT, sedangkan yang bukan binaan Indocafco disebut sebagai petani kopi kelompok PSM (Propensity score matching). Dengan demikian ada dua jenis responden yang diwawancarai dalam studi ini, yakni petani kopi kelompok RCT dan petani kopi kelompok PSM. Jumlah desa yang menjadi lokasi studi terdiri dari 20 desa untuk kelompok RCT, dan sekitar 50% dari jumlah desa RCT untuk kelompok PSM. Semua desa RCT dan PSM ini berada di tiga kecamatan di Semendo yaitu Kecamatan Semendo Darat Laut (SDL), Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), dan Kecamatan Semendo Darat Ulu (SDU).

Target dalam SKPP 2015 ini terdiri dari tiga kategori yaitu rumah tangga petani, ketua kelompok petani (poktan), dan kepala desa. Studi ini akan melakukan wawancara kepada 1.736 rumah tangga petani. Terdiri dari 1.136 rumah tangga RCT dan sekitar 600 rumah tangga dari PSM. Jumlah sampel poktan sebanyak 58 kelompok untuk RCT dan 29 poktan RCT. Wawancara dengan kepala atau staf desa lain seputar karakteristik desa, program dan pelayanan dasar yang ada di desa. (JF)