Survei Kesehatan Anak dan Ibu (SKAI-T4D) 2015
Senin, 16/02/2015SurveyMETER
SurveyMETER bekerja sama dengan The Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) melakukan Survei Kesehatan Anak dan Ibu (SKAI) 2015. Survei ini merupakan studi dampak dari program Transparency for Development (T4D) atau Transparansi untuk Pembangunan. T4D merupakan proyek yang dipimpin bersama oleh Harvard Kennedy School dan Results for Development Institute (R4D) untuk menilai apakah Transparansi yang dirancang dengan baik dan intervensi Akuntabilitas (T/A) dapat meningkatkan kesehatan ibu, bayi, dan anak (MNCH).
Studi proyek T4D ini melibatkan 200 desa di 17 kabupaten/kota terpilih di Provinsi Banten (Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Cilegon) dan Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Bulukumba, Bantaeng, Enrekang, Sinjai, Luwu, Maros, dan Barru). Wilayah sampel studi dipilih berdasarkan sejumlah kriteria, diantaranya: rendahnya cakupan indikator kunci kesehatan ibu, bayi dan anak (MNCH), terbatasnya intervensi terkait, serta kemudahan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi proyek yang sedang berlangsung.
Studi SKAI 2015 ini merupakan baseline study dari dua tahap studi yang direncanakan. Data studi dikumpulkan dalam tiga jenis yaitu survei fasilitas kesehatan, rumah tangga, dan komunitas. Tujuan utama studi adalah untuk mendapatkan bukti yang dapat ditindaklanjuti oleh praktisi, peneliti, dan stakeholder lain yang bekerja dalam upaya peningkatkan kesehatan, akuntabilitas lembaga, dan partisipasi masyarakat.
Pada studi ini juga dilakukan intervensi yang akan dilaksanakan di 100 desa dan menerapkan strategi randomized controlled trial (RCT) untuk mengevaluasi dampaknya. Sejumlah 200 rumah tangga akan diacak menjadi 2 kelompok: kelompok yang mendapat perlakuan intervensi dan kelompok kontrol yang tidak mendapat intervensi selama masa studi. Desa intervensi dan desa kontrol yang dipilih secara acak oleh peneliti T4D sebagai bagian dari desain penelitian.
Tim survei fasilitas terlebih dahulu melakukan pengumpulan data lapangan karena data yang dikumpulkannya menjadi acuan dalam menentukan sampel rumah tangga dan komunitas. Target tim fasilitas kesehatan adalah mengumpulkan data 650 fasilitas kesehatan yang terdiri dari puskesmas, pustu dan polides/poskesdes/pusat kesehatan desa (PKD). Tim fasilitas ini dibagi dua gelombang. Gelombang pertama yang akan mewawancarai 250 puskesmas mulai mengumpulkan data pada 9 Februari kemarin dan direncanakan akan selesai pada awal Maret 2015. Gelombang kedua akan mewawancarai 400 fasilitas kesehatan lainnya (pustu dan polindes/poskesdes/PKD) yang pelaksanakannya bersamaan dengan survei rumah tangga dan komunitas pada April - Mei 2015.
Pengumpulan data fasilitas kesehatan ini bertujuan, diantaranya, untuk mengetahui wilayah kerja dari fasilitas kesehatan dan jumlah penduduknya, fasilitas kesehatan lain yang ada di wilayah kerja puskesmas atau yang biasa dipergunakan masyarakat di wilayah kerja walaupun berada di luar wilayah kerja puskesmas. Selain itu juga untuk mengetahui informasi dasar keadaaan fasilitas kesehatan diantaranya: sumber daya manusia (jumlah dan kualifikasi staf), kondisi fasilitas, peralatan, obat-obatan. Termasuk data penting tingkat fasilitas mengenai indikator KIA (misalnya, jumlah kelahiran, dll), pengetahuan tentang ibu, neonatal, dan kesehatan anak dari petugas yang pernah bertugas membantu persalinan. (JF)