Survei Rumah Tangga Perdesaan (SRTP) 2011: Mempelajari Perempuan Kepala Rumah Tangga di Perdesaan
Rabu, 20/04/2011SurveyMETER
Data Susenas Indonesia tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga dengan perempuan sebagai kepala rumah tangga (PEKKA) mencapai 13.60% atau sekitar 6 juta rumah tangga yang mencakup lebih dari 30 juta penduduk. Jika dibandingkan data tahun 2001 ketika PEKKA pertama kali digagas yang kurang dari 13%, ini menunjukkan kecenderungan peningkatan rumah tangga yang dikepalai perempuan rata-rata 0.1% per tahun.
Untuk memastikan angka kenaikan dan berbagai persoalan dalam PEKKA tersebut SurveyMETER bersama dengan Bank Dunia melakukan kajian dengan label Studi Rumah Tangga Perdesaan (SRTP). Pada tujuannya survei ini lebih terfokus kepada kajian tentang perempuan kepala rumah tangga di wilayah pedesaan. Beberapa instrument yang ditanyakan langsung kepada rumah tangga sampel adalah mengenai karateristik rumah tangga, indikator ekonomi, indikator pemberdayaan, dan modal sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan sosial dan politik perempuan miskin khususnya bagi perempuan yang memikul tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga. Beberapa hal yang ingin diperoleh informasi terhadap kajian ini adalah mengenai aspek kesejahteraan ekonomi, akses terhadap sumber daya keuangan, partisipasi dalam sosial dan politik, kesadaran kritis terhadap hal-hal di lingkungan, serta kontrol atas kehidupan mereka sendiri sebagai perempuan. Untuk penjelasan lebih luas bisa dilihat dalam link http://www.pekka.or.id.
Survei ini dilakukan di 4 Provinsi, 4 Kabupaten yang terbagi dalam 8 kecamatan meliputi 24 desa dimana dalam setiap desa dipilih satu dusun dan disetiap dusun akan diwakili oleh 100 rumah tangga. Setiap kabupaten dilakukan wawancara 600 rumah tangga sehingga total keseluruhan sampel berjumlah 2.400 rumah tangga. Survei ini merupakan survei Komunitas dan Rumah Tangga sehingga respondennya adalah mulai dari Kepala Desa, Kepala Dusun, Kepala Rumah Tangga, Pasangan Kepala Rumah Tangga serta anggota rumah tangga lain yang ada di rumah tangga tersebut.
Tahapan kegiatan lapangan diawali dengan proses listing populasi rumah tangga pada 16 - 31 Januari 2011. Kemudian training petugas lapangan pada 27 Januari – 8 Februari, dan wawancara pengumpulan data lapangan dilakukan mulai 10 Februari hingga Maret 2011.[DA/JF]