Studi Pilot Program Keluarga Harapan (SPKH) 2010

Jumat, 10/12/2010

causes

Studi ini merupakan survei pilot dari penelitian tahap kedua dari dari Effective Targetting of Anti Poverty Programs II. Penelitian tahap pertama dilakukan dalam Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Indonesia (SUSETI) 2008.

Studi pilot ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas beberapa metode hibrida alternatif dan swa-penargetan. Swa-penargetan adalah metode di mana masyarakat diminta untuk mendaftarkan diri ke dalam program tertentu. Dalam kasus ini program tersebut adalah Program Keluarga Harapan (PKH), yaitu program bantuan langsung bersyarat untuk keluarga miskin yang memiliki ibu hamil dan anak usia sekolah. Dalam studi ini proses pendaftaran dibuat sedemikian rupa sehingga masyarakat miskin lebih mungkin untuk mendaftar lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak miskin. Dengan kata lain, tujuan dari uji coba ini adalah untuk mempelajari rangkaian kemungkinan penggunaan kombinasi metode komunitas dan PMT dan mencari keuntungan dan efektivitas dari pada metode self targeting dimana komunitas dibiarkan menentukan target sendiri.

Penelitian ini dilakukan di 10 desa di Kabupaten Lebak dan 12 desa/kelurahan di Kota Makassar. Semua desa/kelurahan ini terbagi menjadi desa ”pendaftar”(sign up), yaitu masing-masing 10 desa di Lebak dan 10 kelurahan di Makassar dan 2 desa hybrid yang ada di Makassar.

Di setiap desa/kelurahan dipilih dua Rukun Tetangga (RT) dimana setiap RT diwawancarai lima rumah tangga.Wawancara hanya dilakukan di desa ”pendaftar” dan tidak dilakukan di desa hybrid. Jadi total responden studi ini 200 rumah tangga, 100 di Lebak dan 100 di Makassar.

Kegiatan lapangan studi ini dimulai dengan listing dan kunjungan wawancara rumah tangga pada 6 - 20 Maret 2010. Selanjutnya melakukan kunjungan ulang (verifikasi) ke rumah tangga tertentu (siapa dan jumlahnya ditentukan oleh World Bank) dengan menggunakan kuesioner yang sama yang digunakan pada kunjungan pertama yang akan diakukan pada 16 April - 8 Mei. Kegiatan lapangan diakhiri oleh tim yang berbeda dengan melakukan kunjungan kembali kepada 200 rumah tangga terpilih pada 15 Juni - 12 Juli 2010. Tugas tim ini menanyakan apakah keluarga telah sukarela mendaftar dan apa alasan dari keputusan mereka. (JF)