Pandemi COVID-19 menjadi Momentum Mengubah Pola Asuh Balita
Author : Wayan Suriastini | Dani Alfah | Bondan Sikoki | Roni Hermoko | LIStiono | Iip Umar Rifa’i | Dhanang PrasetyaJumat, 02/10/2020SurveyMETER
Pandemi COVID-19 membuka adaptasi kebiasan baru bagi orang tua dari anak di bawah lima tahun (Balita) di seluruh dunia termasuk Indonesia. Orang tua dituntut untuk menyeimbangkan antara pekerjaan, mengasuh dan merawat, pekerjaan rumah dan bersosialisasi dengan lingkungan. Kebijakan pembatasan sosial dan fisik untuk kesehatan membawa kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama dan meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak lebih intensif sehingga dapat mengembangkan pola asuh anak yang lebih ideal di lingkungan keluarga.
Pertanyaannya, apakah semua orang tua mampu memanfaatkan waktu interaksi dan menggunakan peluang di masa Pandemi tersebut dengan baik?
Untuk mengetahui hal tersebut sebuah telepon survei dilakukan oleh SurveyMETER di salah satu kecamatan di Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Telepon survei dilaksanakan pada tanggal 16 Juni – 20 Juli 2020 dengan dukungan Knowledge Sector Initiative kepada seluruh rumah tangga yang memiliki balita di kecamatan tersebut. Survei telepon ini dilaksanakan menggunakan baseline data dari Survei Terpadu Penanganan Stunting Berbasis Data Individu dan Rumah Tangga yang dilaksanakan sebelumnya oleh SurveyMETER pada periode bulan November 2018 – Maret 2019.
Survei telepon berhasil mewawancarai 1302 rumah tangga yang memiliki Balita (usia 6 - 45 bulan). Total responden sebanyak 1294 pengasuh di mana 95%-nya merupakan ibu kandung dari Balita. Dari total 1321 Balita yang menjadi sampel, sebanyak 51% merupakan balita perempuan dan 49% laki-laki.
Pola asuh Balita selain dilihat dari sisi demografi, jenis kelamin dan umur, juga dilihat dari keragaman kondisi ekonomi rumah tangga pada saat pandemi serta tingkat kecemasan pengasuh. Keadaan ekonomi, kesehatan dan sosial orang tua atau pengasuh selama pandemi tentu ikut berkontribusi. Bagaimana juga potret interaksi orang tua (ibu dan ayah) dengan Balita serta media edukasi yang tersedia di rumah selama pandemi dapat menggambarkan hal tersebut? Selengkapnya hasil studi dalam bentuk Research Brief dapat diunduh di sini