Diskusi Penyusunan Pedoman Gerakan Jogja Sapa Lansia Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta
Jumat, 04/10/2024Yogyakarta
Tiga staf peneliti SurveyMETER memenuhi undangan Penyusunan Pedoman Gerakan Jogja Sapa Lansia dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Kamis (03/10/2024) bertempat di Ruang Rapat Parikesit Lantai 3, Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta. Kegiatan dilaksankan oleh Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial.
Program Jogja Sapa Lansia merupakan kegiatan yang sejalan dengan program Layanan Lansia Terintegrasi dan Road Map Kota Jogja Ramah Lansia. Bentuk kegiatannya antara lain kunjungan kepada lansia dengan prioritas lansia tirah baring (bedridden) dan lansia yang hanya bisa beraktivitas di dalam rumah. Lansia akan diperiksa kondisi kesehatan baik fisik maupun mental serta sosialnya. Selanjutnya lansia akan diberikan penanganan sesuai kebutuhannya sehingga kondisinya tidak semakin memburuk.
Dalam kegiatan koordinasi tersebut Dinsosnakertrans meminta masukan SurveyMETER terkait program Gerakan Jogja Sapa Lansia kedepan. “Di program yang sudah berjalan sebelumnya Jogja Sapa Lansia melibatkan mahasiwa dari beberapa universitas, ke depannya kami ingin meningkatkan peran dan kepedulian lintas generasi terhadap lansia di sekitarnya. Karena saat ini bahkan banyak keluarga lansia kurang memberikan perhatian yang serius kehidupan lansia di keluarganya,” papar Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Bidang, Indrawati, S.Sos, M.I.P.
Menyambut maksud Dinsosnakertrans Jogja tersebut Peneliti SurveyMETER Endra Dwi Mulyanto M.P.H mempresentasikan materi “Paparan Konsep Program Gerakan Jogja Sapa Lansia” kepada Ibu Kabid dan staf-stafnya. Paparan Endra mulai dari pemetaan persoalan lansia hingga pelaksanaan dan evaluasi program.
“Dalam pelaksanaannya kami mengusulkan pendekatan partisipatif berbasis komunitas dan kolaboratif. Jadi, selain melibatkan mahasiwa, komda lansia kelurahan, dan kader kesehatan juga perlu melibatkan komunitas karang taruna sebagai relawan,” papar Endra.
Di akhir kegiatan diskusi koordinasi disepakati tim SurveyMETER akan membantu program Jogja Sapa Lansia dalam menyusun pedoman program secara umum termasuk materi pelatihan relawan yang akan dilaksanakan pada 18-19 Oktober 2024.
Diseminasi Hasil Pendataan Kelanjutusiaan di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul
Rabu, 17/05/2023

Yayasan Karinakas bekerja sama dengan SurveyMETER menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Pendataan Kelanjutusiaan pada Selasa, 16 Mei 2023 di Hotel Aveon Yogyakarta. Diseminasi ini merupakan satu rangkaian dari studi Kesehatan dan Layanan Kesehatan Lansia di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul yang juga bekerjama sama dengan SurveyMETER.
Diseminasi terselenggara atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul dengan didukung oleh lembaga Caritas Internasional dan Caritas Indonesia.
Peserta diseminasi terdiri dari perwakilan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu: Komda Lansia DIY dan Dinas Sosial DIY. Kemudian perwakilan dari dinas terkait dari masing-masing Kabupaten Gunungkidul dan Sleman terdiri dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, Tata Ruang, Dukcapil, PMK, Bappeda, TKSK kecamatan, kalurahan serta perwakilan kader lanjut usia.
Acara dimulai dengan sambutan dari Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul dan Sleman yang kemudian dilanjutkan sambutan oleh Direktur Karinakas RM Martinus Sutomo Pr. Dalam sambutannya RM Martinus Sutomo menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini termasuk SurveyMETER yang telah membantu dari persiapan awal sampai penyusunan laporan.
“Semoga hasil kegiatan ini bermanfaat untuk peningkatan layanan lanjut usia di DIY,” kata RM Martinus Sutomo.

Selanjutnya paparan materi diseminasi disampaikan oleh Suster M Huberta FSGM dari Karinakas selaku koordinator kegiatan. Suster M Huberta manyampaikan mulai dari proses kegiatan lapangan, hal yang telah diakukan dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan. Studi dilakukan masing-masing di satu kalurahan di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul.
Paparan berikutnya disampaikan oleh Dr. Ni Wayan Suriatini, M.Phil, selaku Direktur Eksekutif SurveyMETER yang menyampaikan hasil studi terkait. Diantara poin penting hasil studi, disampaikan Suriastini, mengacu kepada hasil studi pendataan yang memotret kondisi lanjut usia di dua wilayah studi termasuk lanjut usia pemerlu Program Jangka Panjang (PJP) berserta kebutuhan-kebutuhannya, perlu peningkatan kulitas layanan lanjut usia di Puskesmas yang bisa menjadi modal dalam peningkatan layanan lanjut usia di fasilitas.
“Diperlukan juga sistem pelayanan kesehatan lanjut usia berbasis komunitas yang terintegrasi untuk peningkatkan pelayanan kesehatan lanjut usia,” papar Suriastini.
Video Kegiatan Kader Muda Desa Guwosari Raih Juara 2 Lomba Kementerian PPPA
Selasa, 23/06/2020SurveyMETER
Video pendek berdurasi 2 menit dengan judul “Generasi Muda Peduli Lanjut Usia” yang diproduksi SurveyMETER mendapatkan penghargaan sebagai juara 2 mengkitu Lomba Video dan Tulisan Pendek yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) & Gerakan Sayangi Lansia. Lomba inovasi bertema “Perlindungan Lansia Menuju Lansia Sejahtera, Mandiri, dan Bermartabat melalui Gerakan Sayang Lansia” tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-24 tahun 2020 yang diperingati setiap tanggal 29 Mei.
Para pemenang lomba diumumkan di akhir pelaksanaan “Webinar Gerakan Sayang Lansia Menuju Lansia Bermartabat di Era New Normal” pada Senin (22/06/2020). Keputusan pemenang dibacakan oleh Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Situasi Darurat dan Kondisi Khusus, Nyimas Aliah, S.E., S.Sos, M.IKom. Webinar menghadirkan pembicara di antaranya 3 menteri PPPA 3 periode sebelumnya, yaitu Menteri PPPA periode 2004-2009, Meutia Hatta Swasono; periode 2009-2014, Linda Amalia Sari Gumelar; periode 2014-2019, Yohana Susana Yembise; Eyang Titiek Puspa; dan lainya.
Video “Generasi Muda Peduli Lanjut Usia” produksi SurveyMETER ikut serta perlombaan atas nama Titis Putri Ambarwati selalu koordinator pelaksana program pendampingan kelanjutusiaan SurveyMETER di Desa Guwosari.
“Video pendek tersebut menceritakan aktivitas para generasi muda di Dusun Watugedug, Desa Guwosari, Bantul, dalam membantu kegiatan layanan kelanjutusiaan dari membantu pelaksanaan posyandu lansia hingga melakukan homecare,” ujar Titis.
Kepedulian, menghormati dan menyayangi lanjut usia adalah cerminan prilaku yang harus terus dipertahankan bangsa dan layak dijadikan contoh siapapun terlebih di masa pandemi ini. Biarlah kita menabur sebanyak mungkin kebaikan dengan melayani orang tua dan para lanjut usia sebagai wujud nyata sikap kepedulian sosial. (JF)
Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi Pentas Disaksikan Wakil Bupati Bantul
Selasa, 17/03/2020Guwosari, Pajangan, Bantul

Minggu, (15/03/2020) Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi Posyandu Lansia Bougenville Dusun Iroyudan turut memeriahkan acara Peresmian Obyek Wisata Taman Jati Larangan di Dusun Iroyudan, Desa Guwosari, Pajangan, Bantul. Peresmian dilakukan oleh Wakil Bupati H Abdul Halim Muslih dengan penandatanganan prasasti. Pelepasan balon warna warni dilakukan oleh Anggota DPRD DIY, Joko Purnomo.
Peresmian dihadiri anggota DPRD Bantul Muh Agus Salim, jajaran Muspika Kecamatan Pajangan, Lurah Guwosari Masduki Rahmat SIP, mantan Lurah H M Suharto dan ratusan warga setempat.
Dalam sambutanya Wakil Bupati mengatakan keberadaan obyek wisata ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Pariwisata terus digenjot dan didukung karena menjadi bagian dari peningkatan kesejahteraaan. “Tentu kita akan terus promosikan keberadaan wisata ini dan menjadi destinasi baru di Kabupaten Bantul,” katanya.
Taman Jati Larangan Taman dibangun sejak November 2019 dengan biaya swadaya dari warga RT 01 Dusun Iroyudan. Mereka menyumbang mulai Rp 10.000 hingga jutaan rupiah sesuai kemampuan masing-masing. Desain taman merupakan paduan dari beberapa konsep yaitu wisata kuliner, wisata budaya, wisata alam dan wisata olahraga. Lantaran lokasinya di bawah pegunungan banyak spot foto yang khas dan indah antara lain kompleks makam sesepuh desa yakni Mbah Iroyudo dan Mbah Danang Joyo, banyak gasebo beratap ijuk dan hijaunya pepohonan.
Ke depannya pengunjung dan wisatawan bisa menikmati olahan khas desa yaitu sayur peso yakni tempe daun so dilodeh, tembak sayur lodeh tempe rambak dan ondel alias oseng-oseng grendel atau bunga pepaya.
Penampilan Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi lengkap bersama tiga generasi yaitu lanjut usia, karang taruna, dan anak-anak usia sekolah dasar. Mereka membawakan 3 lagu: Ibu Kita Kartini, Tanah Airku dan Indonesia Pusaka. Penampilan mereka semangat kompak dan rapi terlebih karena memakai seragam batik baru yang merupakan bingkisan 18 tahun usia SurveyMETER bagi para lanjut usia.
Ke depannya, kompleks Taman Jati Larangan akan menjadi sentra kegiatan masyarakat Dusun Iroyudan dan sekitarnya. Termasuk menjadi tempat latihan dan pentas Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi. (TPA/JF)
Publikasi media lain:
http://news.koranbernas.id/berita/detail/-peso-tembak-dan-ondel-jadi-menu-andalan
Melatih Daya Ingat Lanjut Usia dengan Permainan Ringan Menyenangkan
Senin, 02/03/2020Guwosari, Pajangan, Bantul
Hari Minggu (01/03/2020) Posyandu Lansia Anggrek Dusun Watugedug Desa Guwosari, Pajangan, Bantul melaksanakan giat pelayanan rutin bulanannya. Seperti biasanya, kegiatan layanan bertempat di kediaman sekaligus Kantor Kepala Dusun Watugedug.
Layanan posyandu bulan ini dihadiri oleh 49 lanjut usia dari semua RT di dusun, yaitu dari RT 01 sampai RT 05. Setelah layanan rutin posyandu berupa pemeriksaan kesehatan dan penimbangan, kegiatan tidak dilanjutkan dengan senam atau latihan angklung seperti biasanya. Melainkan dengan beberapa permainan ringan untuk mengasah daya ingat dan konsentrasi para lanjut usia. Mereka nampak senang dengan dan menikmati aneka permainan dengan media lagu, kata-kata, hitungan dan jemari.
“Berbeda dengan di Dusun Iroyudan, lanjut usia di dusun ini lebih senang dengan senam atau permainan-permainan seperti ini,” jelas koordintor pelaksana pendampingan dari SurveyMETER, Titis Putri Ambarwati.
Dalam beberapa permainan tersebut para lanjut usia berbaur dengan kader pendamping dari kelompok remaja. Permainan dipandu oleh kader pendamping lanju usia senior.
Permainan pertama, dalam posisi berdiri kader memandu para lansia untuk mengikuti gerakan dengan lagu satu-dua-tiga jari. Satu jari kanan, satu jari kiri, digabung jadi dua, jadinya jembatan. Dua jari kanan, dua jari kiri, digabung jadi dua, jadinya kamera…cekrek. Dan seterusnya hingga lima jari digabung jadi bola. Para lanjut usia pun tertawa dengan permainan pertama tersebut.
Permainan selanjutnya para lanjut usia dan kader remaja duduk beraris berurutan kemudian dipandu untuk membuat gerakan memijat pundak orang di depannya dengan diringi lagu “hujan deras, petir menyambar, hujan batu” oleh kader senior. Hujan deras untuk memijit keras hingga hujan batu memukul pelan teman di depannya. Setelah selesai satu putaran barisan berbalik arah untuk bergantian. Setelah itu mereka diminta untuk saling memegang bahu teman di depannya dan membuat gerakan badan ke kanan, kiri, depan dan belakang.
Permainan berikutnya, para lansia dalam posisi saling duduk berhadapan. Oleh kader mereka disuruh untuk melakukan gerakan memegang bagian tubuh masing-masing sesuai angka yang disebutkan kader secara acak. Misalnya angka 1 yang memegang kepala, angka 2 memegang pundak, angka 3 memegang perut, angka 4 mengambil bola, dan angka 5 memegang lutut. Jika di antara mereka ada yang salah maka teman yang di depannya akan menempelkan potongan kertas label di wajahnya.
Semua permainan ini diikuti oleh para lanjut usia dan kade dengan penuh suka cita, mereka terlihat sangat menikmati dan selalu terlihat tertawa bersama. Para lanjut usia terlihat sangat senang dan tidak merasa diajari atau disuruh-suruh, bahkan di antara mereka ada yang tertawaw cekikikan. Kesenangan mereka memuncak saat di akhir kegiatan disuguhi makanan tambahan bergizi serta diberi bingkisan berbagi kasih dalam rangka syukuran 18 tahun SurveyMETER. Sehat dan bahagia selalu, Simbah semua. (TPA/JF)
Memeriksa Tekanan Darah, Berbincang, dan Berbagi Tali Kasih kepada Lanjut Usia
Senin, 02/03/2020Guwosari, Pajangan, Bantul

Tujuh kader muda Posyandu Lanjut Usia Anggrek Dusun Watugedug, Desa Guwosari, Bantul masih terus semangat mengabdi dan melayani. Tak pernah terlintas di pikiran mereka bahwa dorongan membantu kegiatan rutin bulanan posyandu dan melakukan layanan kunjungan (homecare) bagi lanjut usia yang tidak mampu beraktivitas rutin kerena sakit (bedridden), hanya karena menunaikan persyaratan memperoleh beasiswa SMK. Meski pada prosesnya harus banyak belajar, kini bagi mereka membantu dan melayani adalah panggilan hati. Tidak terasa pengabdian mereka sudah hampir tiga tahun.
Mereka bertujuh berbagi tugas dan target sasaran dalam melakukan homecare untuk satu Dusun Watugedug. Mereka membagi diri dalam 3 kelompok yang prioritas sasaran masing-masing kelompok adalah lanjut usia yang berada di lingkungan terdekatnya. Kelompok pertama, 2 kader muda lanjut usia yang tinggal di RT01 dan RT 02, kelompok dua, 2 kader muda mengunjungi lansia yang tinggal di RT03, dan kelompok tiga terdiri dari 3 kader muda yang mengunjungi lansia di RT 04 dan RT 05. Kunjungan dilakukan di luar jam sekolah mereka, sesuai dengan kesepakatan anggota tiap kelompok.
Seperti biasanya rutinitas kegiatan mereka saat berkujung adalah mengukur tekanan darah, berbincang mengajak lanjut usia, lalu membawakan bingkisan makanan atau bahan makanan. Yang istimewa saat kunjungan bulan terakhir (01 Maret 2020) kemarin adalah memberi bingkisan tali kasih dalam rangka mensyukuri 18 tahun usia SurveyMETER. (TPA/JF)
Angklung Nusantara Lintas Generasi Dusun Iroyudan Jadi Kegiatan Ekstrakulikuler Sekolah
Sabtu, 22/02/2020Guwosari, Pajangan, Bantul

Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi Posyandu Lanjut Usia Bougenville Dusun Iroyudan Desa Guwosari yang merupakan binaan kegiatan pendampingan SurveyMETER menjadi salah satu kegiatan ekstrakulikuler untuk murid kelas 3 dan 4 SDN Iroyudan Desa Guwosari. Jum’at (21/02) kemarin bertempat di pelataran kantor Dusun Iroyudan merupakan hari pertama mereka latihan. Latihan dipimpin oleh koordinator kader, Siti Maemunah.
Semua murid dari dua kelas tersebut antusias mengikuti latihan. Wajah-wajah mereka menyemburatkan rasa senang dan suka cita. “Seru, senang bisa nyoba dan latihan Angklung,” demikian kata Fano (kelas 4) yang mengaku pertama kali latihan.
Lain lagi dengan Viona (teman kelas Fano) yang pernah ikut latihan bersama Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi Posyandu Bougenville, dia merasa senang karena bisa bertemu teman-temannya lagi tidak di kelas tapi bermain bersama-sama main angklung di lapangan terbuka dan bebas udara.
Bagaimana kegiatan ini menjadi ekstrakulikuler SDN Iroyudan, koordintor pelaksana pendamping SurveyMETER, Titis Putri Ambarwati, menyampaikan Kepala Sekolah SDN Iroyudan, Jaswabi Wantoro, yang meminta langsung untuk dijadikan kegiatan ektrakulikuler. Awalnya, beberapa siswa kelas dan yang menjadi anggota Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi menceritakan kegiatan mereka ke kepala sekolah dan mereka menginginkan kesenian angklung dipentaskan di acara sekolah. Selanjutnya menurut Titis, kepala sekolah menyambut baik keinginan beberapa siswa tersebut dan meminta ijin dan dukungan langsung kepada Kepala Dusun Iroyudan untuk dibantu dalam proses latihan. “Beberapa kali latihan ke depan akan menggunakan angklung milik Kelompok Angklung Nusantara Lintas Generasi, namun SDN Iroyudan sudah menganggarkan pembelian beberapa set angklung,” jelas Titis.
Kelompok kesenian angklung ekstakulikuler SDN Iroyudan yang baru dibentuk dan latihan sekali ini sudah diproyeksikan untuk dapat pentas dalam setiap acara sekolah seperti perpisahan atau tutup tahun dan peringatan hari-hari besar nasional. (JF)
Tiga Generasi Desa Guwosari Bermain Angklung Menyambut HLUN 29 Mei
Kamis, 02/05/2019Guwosari, Pajangan, Bantul

Sebanyak 80-an orang mewakili tiga generasi (anak-anak, remaja-pemuda, dan lanjut usia) dari Desa Guwosari berkolaborasi main angklung di area wisata Goa Selarong Dusun Kembangputihan, Guwosari, Pajangan, Bantul pada Rabu (01/05/2019) kemarin. Pertunjukan angklung dipersembahkan dalam rangka menyambut Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang diperingati setiap tanggal 29 Mei. Kegiatan ini tercipta berkat kerja sama SurveyMETER dengan Pemerintah Desa Guwosari.
Generasi anak-anak yang terlibat berasal dari siswa-siswi beberapa SD di Desa Guwosari. Generasi remaja-pemuda berasal dari Karang Taruna Dusun Iroyudan, Karang Taruna Desa Guwosari, Kader Posyandu Lansia, dan perwakilan Pemerintah Desa Guwosari. Sedangkan generasi lanjut usia merupakan para lansia Dusun Iroyudan dibawah bimbingan Posyandu Lansia Bougenvil Dusun Iroyudan.
Pertunjukan alat musik angklung membawakan 3 lagu: Jaranan, Suwe Ora Jamu, dan Tanah Airku. Selama pertunjukan dilakukan perekaman video yang akan diunggah ke media sosial youtube kanal SurveyMETER beberapa hari mendatang.
Pelatihan Penanganan Lanjut Usia Dengan Demensia Menuju Kabupaten Gianyar Ramah Lanjut Usia dan Demensia
- Tanggal : -
- Lokasi :
SurveyMETER menggelar Pelatihan Penanganan Lanjut Usia Dengan Demensia Menuju Kabupaten Gianyar Ramah Lanjut Usia dan Demensia. Pelatihan terselenggara atas kerja sama SurveyMETER, Alzheimer Indonesia Chapter Bali dan Pemerintah Kabupaten Gianyar.
Gallery :
Posyandu Lansia Salah Satu Wadah Pembinaan Lansia Agar Tetap Bugar
Rabu, 24/05/2017Bantul, DIY
Kehadiran Pos Yandu lansia di setiap dusun sangat dibutuhkan warga msyararakat yang sudah masuk lanjut usia (lansia), sebagai wadah pembinaan kaum lansia agar bisa menikamati masa tuanya dengan tetap bugar, mandiri dan bahkan produktif. Untuk itu lembaga SurveyMETER Yogyakarta berkerjasama dengan Bapeda Kabupaten Bantul mengadakan workshop Partisipasi Lanjut Usia Dalam Kegiatan Posyandu Lansia Melalui Dokumen Dana Desa Kabupaten Bantul Tahun 2017 berlangsung di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya Bantul, Selasa (23/5).
Menurut Mujahid Amirudin dari Bapeda sebagai penyelenggara dalam laporannya mengtakan diundang dalam acara workshop sebanyak 100 orang yang terdiri dari perwakilan OPD, camat, Kepala Puskesmas, lurah desa, Komda Lansia dn kader Posyandu se Kabupaten Bantul. Dasar hukum sebagai landasannya diantaranya dari UU No 08 tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lansia hingga Peraturan Menteri Sosial No 19 tahun 2012 tentang Pedoman Pelayanan Sosial Lanjut Usia.
Dari workshop ini diharapkan nantinya akan dilakukan komitmen bersama antara OPD terkait di tingkat daerah hingga tingkat pemerintah desa untuk melakukan sebuah program pendampingan kepada lansia di Kabupaten Bantul.
Sementara sambutan Bupati Bantul yang dibacakan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Ir. Heru Suhadi, MT diantaranya menyampaikan bahwa lansia adalah suatu keadaan manusia yang semakin tua yang tidak bisa dihindari oleh semua orang. Namun walaupun kita sudah masuk lansia harus diupayakan tetap sehat, produktif, mandiri dan berkualitas.
"Marilah kita maknai hidup ini untuk terus berbuat dan berkarya, maka dari itu kita harus bisa menjaga kesehtan. Apalagi lansia yang sudah penuh pengalaman kehidupan masih dibutuhkan ide dan pikirannya dalam pembangunan daerah untuk lebih maju kedepan," kata Bapak Bupati Bantul dalam sambutannya.
Pada acara tersebut Pak Heru mewakili Bupati Bantul berkenan menyerahkan kenang-kenangkan Kaos Lansia kepada Darsono kaur Kesra Desa Triharjo Pandak mewakili Lurah Desa se Kabupaten Bantul dan kepada dr, Anugrah mewakili praktisi kesehatan sebagai Koordinator pendampingan kesehatan terhadap lansia di Kabupaten Bantul.
Dalam worhshop ini ada beberapa nara sumber diantaranya Direktur SurveyMETER Yogyakarta dr. Wayan Suryastini menyampaikan paparan hasil penelitian 'Tantangan dan Prospek Partisipasi Lansia laki-laki Dalam Kegiatan Posyandu dalam dokumen Perencanaan Desa', Kepala Bapeda Kabupaten Bantul Ir Fenty Yusdayati, MT, dengan judul 'Kebijakan pembanguna bidang sosial fokus pemberdayaan lansia di Kabupaten Bantul.
Dua nara sumber yang lain adalah Nanang Mujiyanto, S. STP dari bagian Administrasi Pemerintah Desa dengan judul ' Regulasi Desa Menuju Peningkatan Partisipasi sosial lanjut Usia di Posyandu Lansia' dan dari Dinas kesehatan Kabupaten Bantul, dr. Anugrah menyampaikan tema 'Pengelolaan Posyandu Lansia Menuju Posyandu Ramah Lanjut Usia'.
Menurut Ir Fenty Yusdayanti, MT bahwa arah kebijakan pembangunan bidang sosial fokus pemberdayaan lansia di Kabupaten Bantul sesuai dengan visi Bupati Bantul yaitu Sehat, Cerdas dan Sejahtera Menuju Bantul Yang Lebih Maju.
Dengan usia harapan hidup di Bantul di usia 73,44, DIY di usia 74 tahun lansia di Bantul dapat perhatian yang cukup baik dari pemerintah, masyarakat dan terutama keluarganya. "Untuk itu beberapa isi UU No 13 tahun 1998 diantaranya meningkatkan peran keluarga dan masyarakat dalam mendampingi lansia, meningkatkan koordinasi intra dan inter OPD dalam program pendampingan lansia," katanya.
Sementara dari Dinas Kesehatan mempunyai program pendampingan lansia diantaranya Puskesmas santun lansia, home care, pelayanan gizi lansia dan Posyandu lansia. Dari Bagian Administrasi Pemerintahan Desa menyampaikan bahwa dana desa yang cukup besar sudah tertera beberapa program pendampingan lansia, tinggal bagaimana kebijakan desa bisa memberikan dana untuk pendampingan lansia dengan lebih manusiawi.
Dari SurveyMETER yang merupakan lembaga independen menyampaikan bahwa workshop ini merupakan hasil penelitian 'Tantangan dan Program Partisipasi Lansia Laki-laki dalam Kegiatan Posyandu Lansia tahun 2017' di beberap daerh di DIY. (Sit)
Sumber: