Studi Evaluasi Distribusi RASKIN 2011

Senin, 12/09/2011

causes

SurveyMETER dipercaya oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk melakukan studi evaluasi tentang efektifitas pendistribusian program RASKIN dan mengembangkan beberapa pilihan reformasi untuk program tersebut. Studi dilakukan dengan metode kuantitatif yang digabungkan dengan pendekatan kualitatif (mixed).

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui tujuan, struktur dan sistem operasional program RASKIN, 2) untuk melakukan evaluasi tentang mekanisme distribusi Raskin dari BULOG sampai ke penerima manfaat RASKIN, dan 3) untuk melakukan evaluasi efektivitas pentargetan dan mekanisme distribusi yang digunakan untuk mencapai penerima manfaat RASKIN.

Studi kuantitatif dilakukan dengan mewawancarai rumah tangga miskin dan non-miskin serta informan program Raskin di tingkat komunitas. Sementara studi kualitaif dilakukan dengan melakukan in-depth interview dengan petugas dari BULOG, petugas yang menangani RASKIN seperi KESRA, TPKAD atau bagian sosial BAPEDA pada tingkat kabupaten, titik distribusi RASKIN di tingkat Kecamatan dan pada tingkat desa wawancarai dengan kepala desa, kaur kesra, penerima manfaat terutama kelompok yang tersisih seperti rumah tangga miskin lansia, kepala keluarga perempuan, rumah tangga orang cacat. Selain itu dilakukan juga tinjauan pustaka untuk melakukan review dokumen-dokumen kebijakan, petunjuk pelaksanan, informasi-informasi tentang pelaksanaan program Raskin dan studi-studi yang pernah dilakukan untuk mengevaluasi program Raskin.

Studi dilakukan di 10 provinsi di Indonesia yaitu: Sumatra Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua. Dari tiap provinsi hanya diambil satu kabupaten dan dari setiap kabupaten diambil satu kecamatan dan dua desa yang terdiri dari daerah urban dan rural. Di desa terpilih diambil satu satuan lingkungan setempat (SLS) dengan jumlah rumah tangga maksimum 150 dan memiliki jumlah rumah tangga miskin terbanyak. Di setiap SLS (wilcah) dipilih secara random 25 rumah tangga miskin (RTM) dan 25 rumah tangga non-miskin. Kemudian, di setiap rumah tangga terpilih diwawancara 2 responden, yaitu kepala rumah tangga dan pasangan kepala rumah tangga. Sementara untuk survei komunitas target respondennya adalah Kepala Desa, Tokoh Masyarakat/ Agama/ Adat, Pelaksana Distribusi Raskin di desa (Pokja/Pokmas/Warung desa), PKK, dan rumah tangga lansia/kepala keluarga perempuan/cacat. Dengan demikian di setiap wilcah diwawancara 50 rumah tangga, 100 responden individu, dan 5 responden komunitas.

Pengumpulan data lapangan dilaksanakan pada 15 - 28 Agustus 2011. (JF)