Studi Banding Statistics Center UNDIP Semarang

Selasa,18/12/2012SurveyMETER

causes
Agus Somantri mewakili rekan-rekan dari Statistics Center menyampaikan maksud tujuan dari studi banding-nya yang disimak oleh Bu Bondan, Bu Wayan, dan Pak Edy Purwanto.

“Data itu mahal sekali dan kepercayaan itu sangat penting. Maka, kami tidak toleransi pada kreasi dan manipulasi data”

Berulang kali pesan tersebut disampaikan oleh Ibu Bondan S Sikoki SE MA sebagai pendiri dan pembina SurveyMETER dalam menyambut tamu istimewanya. Kamis (13/12/2012) SurveyMETER kedatangan tamu istimewa yang di luar kebiasaan. Tamu tersebut adalah sejumlah 36 mahasiswa yang tergabung dalam Statistics Center Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) Universitas Diponegoro Semarang. Disebut istimewa karena inilah pertama kali SurveyMETER dikunjungi mahasiswa dengan maksud studi banding.

“Kami sering dan terbiasa dikunjungi oleh lembaga-lembaga penelitian internasional yang ingin sama-sama belajar dengan kami baik yang bermaksud riset terhadap penelitian-penelitian SurveyMETER, konsultasi desain entri data, sampai yang membutuhkan data untuk penelitian master atau doktoral. Tapi, kedatangan adik-adik ini menjadi satu upaya nyata bahwa kami akan memperkuat kerjasama lokal, regional, dan nasional dari SurveyMETER. Jadi kita menyambut dengan sangat gembira sekali, karena salah satu stakeholder kami juga adalah universitas,” papar Ibu Bondan dalam sebagian sambutannya.

Selanjutnya Ibu Bondan memaparkan sekilas sejarah berdirinya lembaga SurveyMETER. Bahwa motivasi berdirinya SurveyMETER adalah kecintaan dan interest terhadap data yang bisa dipertanggungjawabkan. Ibu Bondan menyampaikan bahwa SurveyMETER tidak berada di bawah siapa dan birokrasi lembaga apapun. Status ini menjadi salah satu keuntungan SurveyMETER  sehingga menjadi independen dalam melakukan penelitian-penelitiannya. Ibu Bondan juga menyampaikan bahwa visi SurveyMETER adalah sebagai lembaga pengetahuan yang menginspirasi dan memperkuat kebijakan berbasis data penelitian. Sementara misi-misinya tergambar dalam empat hal yaitu; mengelola survei dan penelitian berskala besar demi kepuasan stakeholder, mengelola kajian yang inovatif dan independen, aktif terlibat dalam dialog kebijakan, dan melatih dan mendampingi pengambil kebijakan dalam pengembangan wawasan dan keahlian riset. Motto lembaga yang menjadi jargon dalam semangat kerja SurveyMETER adalah menghimpun informasi, menginspirasi, dan memperkuat kebijakan. Kemudian, dalam melakukan kegiatan dan pekerjaanya SurveyMETER mengedepankan azas kekeluargaan dengan manajemen kebersamaan.

studi banding 2
Salah seorang anggota Statistics Center atusias bertanya dalam sesi tanya jawab setelah materi ‘kuliah singkat’ yang dipaparkan Bu Wayan.

Ibu Bondan juga menyampaikan lima kegiatan besar yang sudah dilakukan SurveyMETER sejak berdiri pada 20 Februari 2002 hingga sekarang yaitu meliputi; penelitian ilmiah, studi evaluasi dampak, studi berorientasi kebijakan, workshop dan seminar, dan desain entri data. Untuk desain entri data tujuannya adalah memungkinkan entri data bisa dilakukan secara langsung di lapangan. Kegunaannya, ketika terjadi eror atau missing data di lapangan bisa langsung di perbaiki. Dalam kegiatan ini, sebagai contoh, SurveyMETER membantu desain survei dari Universidad Iberaoamericana Ciudad de Mexico City untuk melakukan survei EMPHSES (Mexican Family Decision Making Study) dan The World Bank Washington DC untuk Vietnam Impact Evaluation; Baseline and Household Survey Data Entry/ Applications Quality Assurance.

Sebelumnya, Agus Somantri, General Manager dari Statistics Center Universitas Diponegoro menyampaikan tujuan dari kunjungan yang intinya untuk menimba ilmu dari SurveyMETER. Kegiatan seperti ini merupakan program tahunan dari Statistics Center sebagai bekal pengalaman anggota baru dalam melanjutkan program mendatang setelah pergantian kepengurusan. Dimana, 20 orang anggota yang ikut studi banding ini merupakan calon pengurus pada tahun mendatang. “Harapan kami, SurveyMETER bersedia menerima lulusan Statistics Center sebagai staf dalam penelitian-penelitiannya.” tukas Agus dengan nada berkelakar.

Pada sesi selanjutnya, untuk memuaskan tamu, Dr Ni Wayan Suriastini M Phil selaku Direktur SurveyMETER menyampaikan ‘kuliah’ singkat dengan materi“Peranan Statistika dalam Survei”. Menurut Ibu Wayan sebagai sebuah keilmuan ataupun perangkat penelitian, statistika sering dipahami sebagai ujungnya saja, yaitu sebagai data statistik atau angka-angka belaka. Padahal statistika adalah keutuhan dari lima komponen yang meliputi; perencanaan, pengumpulan, analisis, interprestasi, dan presentasi data. Untuk mempermudah paparannya Ibu Wayan mengambil contoh apa yang sudah diterapkan SurveyMETER dalam IFLS (Indonesia Family Life Survey) atau juga dikenal dengan SAKERTI (Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia), yang merupakan survei panel yang dilaksanakan pada tahun 1993, 1997, 1998, 2000, dan 2007.

“Untuk memperoleh data yang mencerminkan keadaan sebenarnya dari responden atau objek survei, sebuah lembaga survei dan komponen survei harus menjamin terjaganya precision, accuracy, dan credibility data,” jelas Ibu Wayan.

SurveyMETER, lanjut Ibu Wayan, sebagai lembaga survei yang sudah menjadi rujukan berbagai survei berupaya mewujudkannya dalam pengawalan data secara berlapis dengan meminimkan eror pada lima komponen berikut:

Pertama, meminimkan eror dari kuesioner dengan dua cara, (1) dengan melakukan diskusi dengan pemangku kepentingan supaya mendapat masukan apakah instrumen kuesioner sudah sama dengan yang diinginkan atau belum, (2) dengan pilot dan pretest keseluruhan desain instrumen kuesioner. Pilot dan pretest ini dilakukan minimal dua kali.

studi banding 3
Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata dari Statistics Center untuk SurveyMETER

Kedua, meminimkan eror dari sampling dengan cara probability sampling, random sampling, dan sampel frame yang berkualitas. Ketiga, meminimkan eror dari pewawancara dengan training (meliputi tahapan materi dialogis, demonstrasi kuesioner, live responden, dan field practice), supervisi (meliputi editing lapangan, observasi, dan verifikasi), dan café (computer aided field editor). Keempat, meminimkan eror dari data entri dengan doubel entri, data cleaning. Kelima, meminimkan eror dari analisis, laporan dan presentasi dengan tahapan analisa yang tepat, interprestasi yang benar, dan presentasi yang menginspirasi.

Upaya meminimkan eror yang berlapis ini akan menjamin proses yang penuh ketelitian, akurasi, dan kredibel sehingga akan menghasilkan data yang baik yaitu data yang menggambarkan target survei atau responden sebenarnya.

Pada sesi tanya jawab dan sharing yang direspon dengan pertanyaan-pertanyaan peserta yang begitu antusias, Bapak Edy Purwanto S P, MSc selaku peneliti senior SurveyMETER berbagi pengalamannya. Menurut Pak Edy, diantara kunci keberhasilan dalam proses wawancara atau pengumpulan data, selain prosedur perijinan yang harus dijalani serta adanya gift bagi responden, juga harus diperhatikan tatakrama dan kesopanan saat wawancara serta desain survei harus menghargai human right dari responden sehingga privasi responden terjaga kerahasiaannya. Menutup acara, Ibu Bondan menyatakan terima kasih atas kepercayaan dengan menjadikan SurveyMETER sebagai rujukan studi banding. “Seandainya dari anggota Statistics Center ada yang mau belajar lebih lama ataupun magang, SurveyMETER selalu siap untuk bekerjasama,” tutup Ibu Bondan setelah tukar cendermata antara dua lembaga. [JF]