Dalam rentang waktu pemulihan pasca bencana yang sama, wilayah dengan tingkat kerusakan sedang dan berat menunjukkan perbaikan, namun wilayah dengan kerusakan ringan menunjukkan penurunan kondisi.

Studi ini bertujuan menginvestigasi pemulihan tahap awal paska tsunami Samudera Hindia 2004 di Aceh, Indonesia, menggunakan Disaster Recovery Index (DRI). Data dua putaran survei awal Study of Tsunami and Aftermath Recovery (STAR) digunakan untuk melacak proses pemulihan dari 5 sampai dengan 19 bulan setelah tsunami pada tiga kategori wilayah terdampak. Hasilnya, pemulihan di wilayah yang rusak sedang dan rusak berat meningkat masing-masing 2,05 dan 7,45 persen poin, sementara di wilayah yang rusak ringan menurun 0,33 persen poin. Hal ini disebabkan wilayah dengan kerusakan ringan memerlukan tahap pemulihan lanjut. Sektor sosial dan penghidupan menunjukkan kemajuan yang pesat dengan dukungan fasilitas pendidikan dan kesehatan sementara serta program padat karya tunai. Sementara itu, sektor-sektor lain mengalami pemulihan yang lebih lambat karena kompleksitasnya.

Penerapan DRI berhasil menunjukkan posisi relatif lintas wilayah terdampak dan sektor dari waktu ke waktu dengan cara yang sederhana. Variasi pola pemulihan mengindikasikan perlunya pengukuran secara berkala dengan metode standar. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan tahap pemulihan dan kebijakan yang akurat untuk bagi tiap wilayah/sektor untuk mendukung kesinambungan proses pemulihan dan mencapai Build Back Better. Tidak tersedianya data pra bencana dalam studi ini juga memberi catatan pentingnya baseline data yang dipersiapkan untuk kondisi bencana, diikuti dengan data longitudinal paska bencana dengan variabel yang konsisten untuk kepentingan evaluasi. Data tersebut penting bagi Indonesia yang memiliki banyak wilayah rawan bencana.

Selengkapnya sila kunjungi:

https://www.mdpi.com/2071-1050/15/24/16870