Mengembangkan Sistem Terpadu Penanganan Stunting Berbasis Data di Puskesmas Kabupaten Nganjuk

Kamis, 13/09/2018Kabupaten Nganjuk

causes

SurveyMETER melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kesehatan dalam program pengembangan sistem terpadu penanganan stunting berbasis data di puskesmas. Kegiatan akan dilakukan di 11 desa di Kecamatan Patianrowo dengan melibatkan tiga komponen lembaga yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk (melalui PIC Dinkes, PIC Puskesmas, dan bidan desa), desa (pemerintah desa dan kader kesehatan desa di 11 desa), dan SurveyMETER (peneliti, fasilitator, dan tim electronic data process (EDP)/programmer). Program kegiatan ini didukung oleh knowledge sector initiative (KSI) melalui SurveyMETER.

Kegiatan diawali dengan pertemuan SurveyMETER yang diwakili oleh Penanggung jawab program Dani Alfah dan koordinator pelaksana program Roni Hermoko dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Heri Wibowo H pada Rabu (05/09 2018). Pada pertemuan telah disepakati secara lisan kerja sama antara kedua lembaga termasuk waktu pelaksanaan dan wilayahnya. Pada kesempatan itu juga dipresentasikan mengenai instrumen penelitian secara global. Dinas Kesehatan juga bertanggung jawab untuk menembusi dan mengurusi ijin ke Bappeda hingga ke Bupati.

Pada Rabu (12/09/2018) kemarin, kegiatan memasuki proses diskusi pembahasan instrumen penelitian antara SurveyMETER dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Diskusi ini sebagai pematangan konsep sebelum pertemuan lintas sektor dan panandatanganan MoU yang direncanakan digelar akhir bulan. Diskusi berlangsung di Ruang Rapat Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Para peserta diskusi adalah peneliti dari SurveyMETER dan pejabat dari Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk yang terdiri dari Bagian Kesehatan Masyarakat, Bagian Gizi, dan yang lainnya. Instrumen/kuesioner yang dibahas mengenai demografi, ibu hamil, dan buku anak (baduta).

Menurut koordinator pelaksana kegiatan, Roni Hermoko, kegiatan ini akan berlangsung efektif selama 6 bulan dimulai dari Oktober 2018 hingga Maret 2019. Kegiatan lapangan berikutnya paska diskusi pembahasan instrumen adalah pilot tes instrumen dan pelatihan kader kesehatan desa sebagai calon pengumpul data. Penelitian akan dilakukan dua tahap yaitu baseline studi (Oktober-November 2018) dan endline studi (Januari-Februari 2019). Selama pengumpulan data lapangan kader kesehatan akan didampingi oleh fasilitator dari SurveyMETER.

Terkait dorongan pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab program, Dani Alfah, menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk ikhtiar berbagi pengetahuan SurveyMETER dengan pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kesehatan yang berkomitmen untuk menjadikan data sebagai rujukan penyusunan kebijakan di bidang kesehatan dengan dimulai dari lingkup terkecil yaitu pemerintah desa, puskesmas, dan kecamatan. “Kita akan belajar dan berbagi bersama dengan Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan 5 dimensi data yaitu dimulai dari pemetaan sumber data, pengumpulan data, kualitas data (quality control), analisa data, hingga penggunaan data terkait kesehatan ibu hamil dan anak,” papar Dani.

Di sisi lain Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Guruh Wibowo H, menyampaikan terima kasih atas program dan tahapan yang telah dilakiukan SurveyMETER. “Kita sedang mencari tahu faktor-faktor pemicu stunting di Kabupaten Nganjuk yang menjadi salah fokus perhatian nasional di bidang kesehatan. Dan di saat kami harus menyiasati pendaannya SurveyMETER menawarkan kegitannya tentu kami sangat mendukungnya,” jelas Guruh mengenai motivasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ngajuk dalam mendukung program. (JF)