Presentasi Hasil Studi di Internasional Conference on Family Planning

Kamis, 28/01/2016Nusa Dua, Bali

causes

Hasil Studi Pelayanan Tenaga Kesehatan Puskesmas di Papua (Survey of Absenteeism in Health Center of Papua Province) kerja sama SurveyMETER, RTI Internasional dan USAID-Kinerja dipresentasikan dalam Internasional Conference on Family Planning di Nusa Dua, Bali pada 25-28 Januari 2016.

Hasil studi dikemas dalam presentasi dengan judul “Hambatan Kebijakan Operasional Menuju Sekuritas Kontrasepsi: Studi Kasus Ketidakhadiran Petugas Kesehatan Terdepan di Papua”. Presentasi disampaikan tim peneliti pada sesi siang hari ke-3 tanggal 27 Januari 2016.

Studi ini merupakan penelitian terhadap absenteeism(ketidakhadiran) petugas kesehatan pada 50 puskesmas di Provinsi Papua. Studi  dilakukan dengan mewawancarai lebih dari 577 petugas kesehatan yang hadir maupun yang tidak hadir pada saat kunjungan tanpa pemberitahuan ke Puskesmas. Pengumpulan data lapangan dilakukan pada Mei-Juni 2014 lalu.

Presentasi cukup mendapatkan perhatian peserta. Misalnya bagaimana bisa tingkat absenteeism di satu kabupaten lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Dalam konferensi ini terungkap bahwa kebijakan oprasional menjadi terhambat karena, salah satunya, adanya perbedaan dalam pemberian insentif.  

Selain presentasi tim peneliti berkesempatan memperluas jaringan dan horizon pengetahuan terkait perkembangan keluarga berencana terkini di dunia dengan mengikuti sesi diskusi panel. Salah satu panel mengambil tema “Youth Planary Challenging Old Assumtions, Forging a New Agenda”. Yaitu terkait dengan peranan remaja dan pemuda dalam kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Peserta diskusi panel diantaranya membahas tentang hak pemuda dan remaja untuk mendapatkan pendidikan seksualitas, mengontol fertilitas dan bagaimana menjadikan pemuda bagian dari solusi.

Di antara poin yang disampaikan peserta panel adalah klinik pemerintah dan swasta yang dibentuk untuk ramah remaja agar banyak dimanfaatkan oleh remaja. Klinik harus menerima dengan senang hati setiap remaja atau pemuda yang datang dengan permasalahannya, memberikan penilaian atas kejadian yang dialaminya, serta harus menjaga rahasia mereka.