Studi Inventarisasi Masalah Penyakit Mental (Mini EST Bali) 2013

Kamis, 12/09/2013SurveyMETER

causes
Wawancara pengumpulan data Studi Mini EST Bali

Pada Juli hingga Agustus 2013 lalu SurveyMETER telah melakukan Studi Mini EST Bali. Studi ini merupakan studi panel dari Survey Ekonomi dan Sosial Transisi di Bali atau Economic and Social Transition in Bali (EST-Bali) yang terakhir dilakukan pada tahun 2005 lalu. Studi ini disuport Knowledge Sector AUSAID melalui The Asia Foundation.

Mini EST Bali ini hanya memfokuskan pada masalah kesehatan jiwa; langkah-langkah sebelum dan setelah adanya gangguan jiwa, penanganan gangguan jiwa tersebut apakah ada pengobatan, serta hal-hal yang menyangkut masalah pengobatan gangguan jiwa tersebut. Karenanya, berkaitan dengan penelitian ini juga dilakukan juga studi untuk Inventarisasi Masalah Penyakit Mental (Inventorization Mental Health, IMH) dikaitkan dengan peristiwa Bom Bali tahun 2002-2005 dimana pelaksanaannya bekerjasama dengan Suryani Institute for Mental Health Bali.

Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi dari pemboman yang terjadi di Bali pada Oktober 2002 serta mengidentifikasikan akibat yang timbul dari peristiwa tersebut terutama kaitannya dengan kesehatan jiwa dari warga yang merasakan dampak peristiwa tersebut. Data dari penelitian ini juga akan digunakan sebagai salah satu gambaran awal untuk penelitian mendatang yang mengarah pada tujuan pemerintah khususnya Kemanterian Kesehatan tentang program menuju Indonesia Bebas Pasung 2014.

Sebagaimana diketahui masalah kesehatan jiwa adalah masalah yang sangat mempengaruhi produktifitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat yang tidak mungkin ditanggulangi oleh satu sektor saja, tetapi perlu kerja sama multi sektor. Hasil studi ini diharapkan akan memberikan gambaran dan harapan bagi penderita gangguan jiwa untuk merasakan kembali kehidupan normal dan berfungsi kembali bagi keluarga dan masyarakat. Studi ini akan melihat kondisi kesehatan jiwa dan psikologis rumah tangga dan anggota rumah tangga tersampel sebelum pemboman dan setelah pemboman sehingga bisa diyakini bahwa perubahan yang terjadi setelah pemboman merupakan dampak dari pemboman dan bukan karena perbedaan karakteristik responden akibat dari sampel yang berbeda.

Studi ini mengunjungi kembali 565 responden EST Bali 2002-2005 yang tersebar di 39 wilcah desa/ kelurahan di 14 kecamatan yang berada di 4 Kabupaten di Provinsi  Bali, yaitu Kabupaten Karangasem, Gianyar, Badung, dan Klungkung. Menurut koordinator lapangan studi, Arief Gunawan SE, dari target  565 rumah tangga tersebut, sebanyak 475  rumah tangga dapat diwawancara, 67  rumah tangga pindah, 4  rumah tangga bergabung, 9  rumah tangga meninggal. Dan 10 rumah tangga menolak.(JF)