Pelatihan Enumerator SAKERTI-5 Tahun 2014 Gelombang 1
- Tanggal : 05/08/2014 - 02/09/2014
- Lokasi : Grand Wahid Hotel Kota Salatiga, Jawa Tengah
Rangkaian pelaksanaan Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia ke-5 (SAKERTI-5) atau Indonesia Family Life Survey ke-5 (IFLS-5) tahun 2014 memasukai tahap pelatihan calon enumerator. Pelatihan calon enumerator IFLS-5 ini dibagi dalam dua gelombang (wave) dengan tempat di di Grand Wahid Hotel Kota Salatiga. Pelatihan Wave 1 digelar selama 25 hari mulai tanggal 5 Agustus hingga 2 September 2014. Disusul pelaksanaan pelatihan wave 2 yang dimulai tanggal 4 hingga 30 September.
Pelatihan gelombang 1 diikuti 154-an peserta untuk calon anggota 13 tim yaitu: Tim D (Sumatra Selatan), Tim F (DK A), Tim G (DKI B), Tim H (Jabar A), Tim I (Jabar B), Tim J (Jabar C), Tim K (Jabar D), Tim Q (Jatim A), Tim R (Jatim B), Tim S (Jatim C), Tim U (NTB), Tim V (Kalsel), dan Tim W (Sulsel). Setiap tim terdiri dari 8-10 orang anggota tim yang terdiri dari 1 pengawas tim, 1 pengawas data, dan 6-8 pewawancara (enumerator)
Hari Rabu (6/08/2014) pelatihan wave 1 secara seremonial dibuka oleh pembina sekaligus pendiri SurveyMETER, Bondan S Sikoki MA. Pada sesi pertama, Profesor John Strauss sebagai Principal Investigator survei, membuka pelatihan dengan menyampaikan makalah pengantar training dengan judul “IFLS”. Pak John menyampaikan poin-poin penting terkait hasil studi dan keistimewaan IFLS. Sebelumnya, pada Selasa malam-nya acara pelatihan diisi dengan persiapan kelengkapan pelatihan, perkenalan dan briefing pelatihan.
Ibu Bondan, dalam over view-nya menyampaikan selamat atas terpilihnya semua peserta training dalam penelitian sekelas IFLS. Karena, selain sudah menjadi standar penelitian rumah tangga dan komunitas, IFLS juga menjadi rujukan para akademisi nasional maupun dan internasional. “Saya jamin lulusan IFLS akan sangat mudah diterima di lembaga-lembaga survei lain atau pekerjaan penelitian lainnya,” ujar Bu Bondan.
Bu Bondan menambahkan IFLS termasuk di antara sedikit survei yang rancangan pertanyaan dan jawabannya muncul berdasar hasil riset. Sehingga IFLS mengajarkan enumerator untuk mengerti bagaimana asal mula, urgensi, satu varibel pertanyaan dimunculkan. Dan, bagaimana pertanyaan tersebut penting bagi varibel lain sehingga perlu pertanyaan berikutnya. “Selama lebih kurang satu bulan ini, kita semua adalah tim yang bersama-sama akan belajar IFLS,” tutur Bu Bondan yang ditukas dengan seruan semangat. (JF)