causes

Presentasi Hasil Studi PWS GAKY Kabupaten Rembang


  • Tanggal : 23/11/2016 - 23/11/2016
  • Lokasi : Aula BAPPEDA Kabupaten Rembang


SurveyMETER melalui Bagian Pendampingan dan Pengembangan Wilayah yang dikoordinir Dani Alfah MPA melakukan pendampingan BAPPEDA Kabupaten Rembang dalam pengumpulan data survei Penelusuran Wilayah Setempat (PWS) Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Pendampingan dilakukan dengan konsultasi intensif sejak Juli 2016. PWS dilakukan secara sensus di semua desa. Pengumpulan data PWS selesai pada pertengahan November 2016.

Materi konsutasi adalah proses quality control pelaksanaan PWS meliputi: randomisasi, training, pemeriksaan, entri data, konsistensi cek, dan program tabulasi.

Setelah proses tabulasi dan analisis selesai, BAPPEDA Kabupaten Rembang meminta Dani untuk mempresentaskan hasil PWS. Presentasi dilakukan serangkaian dengan kegiatan “Pendampingan Penyusunan Instrumen Evidence Based Policy Kabupaten Rembang.

Presentasi hasil PWS dilaksanakan oleh BAPPEDA serangkaian dengan kegiatan “Rapat Koordinasi Hasil Penelusuran Wilayah Setempat (PWS) Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Kabupaten Rembang” pada tanggal 23 November 2016 di Aula BAPPEDA Kabupaten Rembang.

Kegiatan diikuti oleh para pejabat terkait di BAPPEDA, Bagian Giji Dinas Kesehatan, dan petugas PWS setiap kecamatan se-Kabupaten Rembang. 

Rangkaian acara adalah terdiri dari Pembukaan dan Pengantar dari BAPPEDA yang disampaikan Sri Wahyuni MSi (Kabid Pemsosbud), pemaparan “Teknis Pelaksanaan Penulusuran Wilayah Setempat (PWS) Garam Konsumsi Beryodium Di Kabupaten Rembang Tahun 2016” oleh Sukarminingsih MSi (Kasubid Sosbud BAPPEDA), presentasi pemaparan Presentasi Hasil Penelusuran Wilayah Setempat (PWS) oleh Dani Alfah MPA (SurveyMETER), paparan dari perwakilan Micronutrient Initiative (MI) (LSM dari Kanada yang melakukan pembinaan dan bantuan fasilitasi garam beryodium di Rembang), dan paparan dari Ketua Pokja III Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang.

Di antara kesimpulan dari studi PWS adalah:

1.      Sebagian besar masyarakat Rembang menggunakan garam halus dalam kebutuhan konsumsi rumah tangga.

2.      Bentuk Garam Halus memiliki kandungan yodium lebih baik dari bentuk garam lainnya, dan garam model Grosok terbukti memiliki kandungan yodum rendah. 2. Garam SNI terbukti memiliki kandungan yodium yang lebih baik.

3.      Prosentase penggunaan kadar yodium masyarakat di Kabupaten Rembang tergolong cukup tinggi sebesar 85,26%. Meningkat dari PWS sebelumnya.

4.      Wilayah Kecamatan Kaliori (39,35%), Sluke (27,86%), Sumber (25,83%), Sarang (23,91%), Sale (21,33%), Lasem (20.50%) merupakan wilayah Kecamatan dimana masyarakatnya  masih menggunakan garam dengan yodium di bawah diatas 20%.

Rekomendasi studi PWS: pertama, memberikan informasi kepada masyarakat tentang bentuk garam, standarisasi garam yang ber SNI dan pentingnya kandungan garam Yodium untuk Kesehatan (Kegunaan, penyimpanan, penggunaan). Kedua, tindakan nyata untuk daerah dimana kandungan garan Yodium tergolong rendah, melalui upaya bersama lintas sektor. (JF)

Gallery :