Baseline Survey SUSETI (RASKIN) 2012

Selasa, 15/01/2013SurveyMETER

causes
Training enumerator Baseline Survey SUSETI di Bandar Lampung

Studi untuk Reformasi Kebijakan Program RASKIN

Pada September hingga Desember 2012 lalu SurveyMETER melakukan studi Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Indonesia (SUSETI) atau lebih mudah diidentifikasi sebagai Survei RASKIN. Studi ini merupakan kerjasama antara SurveyMETER dengan The Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Program Raskin merupakan subsidi pangan pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin. Program ini dimulai Januari 2002 yang merupakan lanjutan dari program Operasi Pasar Khusus (OPK) melalui Bulog pada pertengahan 1998. Dengan program baru dan nama ‘Raskin’ diharapkan akan lebih tepat dalam penentuan target penerima manfaat program yaitu kelompok miskin. Maka program ini adalah implementasi fungsi dan peran pemerintah sebagai penjamin keamanan pangan rakyat dengan upaya stabilisasi harga beras.

Lebih satu dasawarsa Program Raskin ini bergulir. Berbagai studi evaluasi program dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian independen, baik peguruan tinggi termasuk UGM dan UI maupun lembaga penelitian seperti LP3ES, SMERU. Kesimpulan dari berbagai penelitian selama 5 tahun terakhir adalah berkisar sekitar; subsidi itu bocor keluar rumah tangga sasaran, dibagi rata, atau dan digilir; lemah dalam manajemen program, terutama pengawasan, monitoring dan evaluasi, dan penanganan keluhan masyarakat; peran pemerintah daerah terlalu dominan, sejak dari penentuan wilayah, jumlah jatah beras per wilayah, maupun distribusi beras dari titik distribusi ke rumah tangga sasaran (RTS). Beragam studi kualitatif mengungkapkan tiga tantangan utama untuk memastikan bahwa RTS dapat mengakses program Raskin, yaitu transparansi program, monopoli distribusi, dan solusi konflik.

Merespon kelemahan mekanisme pelaksanaan program Raskin ini pemerintah Indonesia mempertimbangkan pengenalan Kartu Indentitas bagi penerima program Raskin. Pengenalan kartu identitas ini dapat meningkatkan distribusi dengan memberikan transparansi dalam daftar penerima manfaat dan atau penerima manfaat akan menerima hak yang lebih kuat atas jatah beras raskin yang seharusnya diterima. Namun demikian, sistem kartu identifikasi ini mungkin tidak sepenuhnya diimplementasikan jika: pemimpin desa memiliki monopoli atas distribusi, atau tidak ada sosialisasi yang cukup dan transparan tentang bagaimana kartu identitas dapat digunakan. Atau, mungkin juga dengan memperkenalkan sistem kartu indentifikasi yang kaku dan tanpa mekanisme yang baik akan memungkinkan terjadinya konflik dan menimbulkan keresahan sosial. Pada untuk membuktikan kemungkinan-kemungkinan tersebut inilah SurveyMETER ditugaskan untuk melakukan penelitian dalam judul Survei Sosial Ekonomi Rumah Tangga Indonesia (SUSETI).

Tujuan dari studi ini adalah untuk memberikan wawasan tentang kemungkinan adanya reformasi kebijakan nasional Program Raskin dengan meneliti apakah peningkatan transparansi program, pelibatan anggota masyarakat dalam distribusi dan menciptakan fleksibilitas akan meningkatkan efektivitas program Raskin. Pada sisi lain, dengan instrumen-instrumen yang menjurus, studi ini juga bertujuan untuk mengetahui gambaran kesejahteraan rumah tangga dan mengetahui program-program pemerintah dan masyarakat miskin penerima manfaat. Data dari studi ini  diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengambil kebijakan untuk mengembangkan metode-metode baru dalam mengidentifikasi rumah tangga miskin yang memenuhi syarat untuk berbagai macam program bantuan.

Studi ini dilaksanakan di di 572 desa / kelurahan di 6 kabupaten / kota yang ada di 3 provinsi yaitu Sumatera Selatan, Lampung, dan Jawa Tengah. Studi ini  merupakan penelitian eksperimental dimana kegiatan pengumpulan data dibagi dalm tiga tahap survei, yaitu baselinemidline, dan endline. Pada tahap baseline, diwawancara 8 responden rumah tangga dan 1 responden komunitas di setiap desa / kelurahan tersampel, sehingga secara keseluruhan akan diwawancara 5.148 responden rumah tangga. Pada tahap midlinediwawancara 13 responden rumah tangga di setiap desa / kelurahan, sehingga akan diwawancara sebanyak 7.436 rumah tangga. Sedangkan pada tahap endline diwawancara sebanyak 19 rumah tangga di setiap desa / kelurahan, sehingga akan diwawancara sebanyak 10.868 rumah tangga.

Total kegiatan studi ini akan dilaksanakan dalam 15 bulan, sejak September 2012 sampai Desember 2013. Pada Desember 2012 lalu, baseline survey (continuous survey 1) telah selesai dengan baik. Midline survey (continuous survey 2) diagendakan pada minggu April hingga Juli 2013, sementara endline survey direncanakan pada Agustus hingga Desember 2013. Sedangkan asisten peneliti lapangan dalam studi ini direkrut dari sarjana yang berasal daerah sampel. Hal ini penting karena berkaitan dengan pengetahuan dan penguasaan mengenai wilayah dan bahasa lokal. [JF]