Lokakarya Nasional Finalisasi Indonesia Post-Disaster Recovery Index (Ina-PDRI)
Rabu, 09/12/2015Novotel Hotel Bandung
SurveyMETER turut dalam Lokakarya Nasional Finalisasi Indeks Pemulihan Pascabencana atau Indonesia Post-Disaster Recovery Index (Ina-PDRI). Lokakarya digelar di Novotel Hotel Bandung pada Senin-Selasa (07-08/12/2015) kemarin.
Lokakarya ini mendiskusikan finalisasi rancangan indeks. Turut dalam kegiatan ini peserta mulai dari Perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan United Nation Development Program (UNDP), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Badan Pusat Statistik (BPS), SurveyMETER, Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) DI Yogyakarta, dan FPRB Jawa Tengah.
Perjalanan panjang keikutsertaan SurveyMETER dalam penyusunan indeks pemulihan bencana menjadi hal yang sangat menarik. Dari Studi Longitudinal Merapi 1 (LS Merapi 1) tahun 2012 dan LS Merapi 2 tahun 2014, perjalanan panjang ini berawal. Saat penyusunan laporan LS Merapi 1, materi Index Disaster Recovery (DRI) menjadi bagian laporan yang sangat penting dan tim SurveyMETER memiliki andil yang besar dalam bagian ini.
Pada acara “Dissemination of The Result of Merapi Longitudinal Study and Disaster Recovery Index”, 27 November 2013 di Jakarta berisi pemaparan hasil studi, tim peneliti LS Merapi 1 sudah memaparkan hasil rancangan penyusunan indeks ini. Penyusunan rancangan indeks ini berlanjut di LS Merapi 2 yang mendapat perhatian yang lebih besar dari UNDP dan BNPB.
Pada lokakarya di Bandung ini rancangan materi indeks mendapatkan masukan dan penyempurnaan yang lengkap dari semua peserta. Akhirnya, setelah melalui kerja keras semua pihak yang terlibat mulai dari UNDP, BNPB, konsultan teknis, dan masukan dari sejumlah lembaga penelitian atau ahli indeks di Indonesia dan tentunya tim SurveyMETER, akhirnya indeks ini muncul dengan nama Indonesia Post-Disaster Recovery Index (Ina-PDRI). Rencana selanjutnya, indeks ini akan dilaunching kepada semua pemangku kepentingan di Indonesia pada tanggal 14 Desember 2015.
Semua pihak yang terlibat berharap, semua daerah di Indonesia dapat memiliki Ina-PDRI. Dengan metodologi dan data yang cukup sederhana, dan tools yang mudah dioperasikan semua pihak, maka besaran indeks pemulihan pascabencana dapat segera dihitung pada saat terjadi bencana dan proses rekonstruksi sedang berjalan di wilayah bencana tersebut. Dengan demikian Ina-PDRI dapat menjawab pertanyaan yang selama ini. Yaitu, seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari terjadinya suatu bencana dan seberapa besar program rekonstruksi telah memberikan manfaat pada masyarakat terkena bencana tersebut. (Edy/JF)