Sebentuk Aksi Kecil untuk Lanjut Usia di Masa Pandemi

Senin, 06/07/2020SurveyMETERAstrid Nikijuluw, Bach. Of Business., M.M.

causes

Pandemi COVID-19 telah memengaruhi sistem dan tatanan sosial kita dan membuat dunia terhenyak. Di Indonesia, per tanggal 19 Juni 2020, jumlah kasus COVID-19 mencapai 43.803. Dari angka tersebut, 14% adalah para lanjut usia (usia 60 dan lebih tua) dan 44% dari tingkat kematian (2,373 kasus). Ini menunjukkan bahwa jumlah kematian tertinggi dialami oleh kelompok umur ≥ 60 tahun. 

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita melemah. Hal ini membuat para lanjut usia lebih rentan terhadap semua jenis infeksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendukung dan melindungi para lanjut usia selama pandemi ini, terutama mereka yang hidup sendiri. Pemerintah harus didukung untuk memberikan intervensi dalam memastikan para lanjut usia mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Dukungan ini dapat mencakup makanan bergizi, kebutuhan dasar seperti sembako, obat-obatan untuk mendukung kesehatan fisik dan akses ke dukungan kesehatan sosial dan mental.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai provinsi dengan tingkat harapan hidup tertinggi di Indonesia, beberapa tindakan dan kegiatan telah diambil oleh berbagai pihak dalam mendukung para lanjut usia selama pandemi. Kami pun berupaya melakukan hal kegiatan kecil sesuai kapasitas kami sebagai institusi penelitian.

Kegiatan kecil kami adalah wawancara pendokumentasian tentang inisiatif dan terobosan pelayanan posyandu oleh kader posyandu lanjut usia di masa pandemi di 5 kabupaten/kota yaitu Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta. Dalam wawancara tersebut kami menemukan bahwa di antara kegiatan kecil mereka selama pandemi antara mendistribusikan masker serta pengetahuan melalui flyer dan poster tentang bagaimana memakai masker dan mencuci tangan dengan benar.

Di satu desa di Kabupaten Kulon Progo, satu inisiatif dari kader posyandu lanjut usia yang cukup solutif adalah mendorong para lanjut usia untuk tetap melakukan kegiatan tambahan seperti berkebun. Selain karena tinggal di desa dan umumnya profesi mereka adalah petani, aktivitas berkebun dapat membantu kondisi ekonomi dan sosial serta menjaga imunitas mereka. Dengan demikian saat berkegiatan tersebut mereka juga masih dapat berinteraksi satu sama lain dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Di satu desa lain di Kabupaten Bantul, organisasi pemuda desa berinisiatif mengumpulkan dana dari warga setempat yang digunakan untuk membeli bahan makanan yang akan didistribusikan kepada warga kurang mampu, termasuk para lanjut usia.

Dari berkegiatan wawancara kecil di masa pandemi tersebut, sungguhnya banyak pelajaran yang dapat kami dan kita pelajari. Bahwa kepedulian kecil masyarakat di semua sektor dan usia dapat berdampak besar dalam kesehatan dan kebahagiaan orang lain. Kita perlu menyadari bahwa tanggung jawab untuk memelihara lingkungan yang sehat dan aman ada di tangan kita semua. Karena seperi disampaikan Presiden Joko Widodo pada Senin 18 Mei 2020, cara paling efektif untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 adalah pada unit masyarakat yang paling bawah. Kita akan bisa mengatasi pandemi ini, namun untuk itu kita harus melakukan upaya aktif demi tetap sehat serta dan aman secara fisik secara mental untuk kita sendiri dan untuk orang-orang di sekitar kita, termasuk para lanjut usia.

Demikian sekilas pembelajaran yang kami petik dari pendokumentasian kami. Kami juga menuliskan catatan dalam versi lain di Buletin Active Aging Consortium Asia Pacific (ACAP) Edisi Juni-Juli 2020 (hlm. 10-11), dengan harapan menjadi pembelajaran masyarakat dan komunitas global. Selengkapnya catatan tersebut dapat dibaca dan diunduh di sini: Sebentuk Aksi Kecil untuk Lanjut Usia di Masa Pandemi